Tito Karnavian Minta Masyarakat Makan Ubi dan Sorgum, Syahrul Yasin Limpo Sarankan Sagu

Reporter

Andika Dwi

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 5 Oktober 2023 19:48 WIB

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat ditemui usai acara pemberian penghargaan insentif fiskal kepada pemerintah daerah di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 3 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kini tengah menjadi sorotan masyarakat di media sosial Indonesia. Pasalnya, politikus dan tokoh kepolisian Indonesia tersebut menyarankan agar masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan pokok selain nasi seperti ubi dan sorgum. Menurut Tito, hal itu untuk menyiasati kenaikan harga beras di pasaran.

Saat ini, harga beras masih terus mengalami kenaikan. Bahkan, untuk harga beras kualitas bawah I menjadi Rp 13.350 per kilogram. Sedangkan, beras kualitas super II menjadi Rp 15.200 per kilogram.

“Saran saya untuk kita semua, warga negara Indonesia, kuncinya selain stok (beras) adalah diversifikasi pangan,” ujar Tito saat ditemui pada Selasa, 3 Oktober 2023 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

Diversifikasi pangan adalah upaya untuk mendorong masyarakat agar memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi, sehingga tidak terfokus pada satu jenis saja. "Jadi ada papeda, sagu, jagung, talas, yam, itu semua enak-enak itu. Ada ubi jalar, sorgum, sukun, banyak sekali yang bisa menjadi bahan pokok dan itu sehat," kata mantan Kapolri ini.

Tito menambahkan, sebagian jenis beras mengandung gula. Hal tersebut menurut dia tidak bagus untuk kesehatan. "Bisa menjadi sumber penyakit diabetes melitus," ujar Tito.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, dia meminta kampanye beralih ke makanan pokok selain beras menjadi penting. “Agar masyarakat tidak bergantung kepada beras,” tutur dia.

Saran terkait makanan pengganti nasi ini sebenarnya sudah dikampanyekan sejak 2020 lalu. Bahkan untuk mendukung kampanye ini, pemerintah memiliki slogan nasional, ‘Kenyang Tidak Harus Nasi’.

Selain Tito Karnavian, sejumlah pejabat ternyata sempat memberikan sarannya tentang makanan pokok selain nasi. Salah satu pejabat yang pernah menyarankan masyarakat makan selain nasi adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Selanjutnya: Beras Mahal, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Masyarakat Makan Sagu...

<!--more-->

Mentan Syahrul Yasin Limpo juga Sarankan Makan Sagu

Pada Juli 2022 lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga pernah menyarankan masyarakat untuk mencari alternatif pangan selain nasi. Hal itu disampaikan dalam rangka menghadapi ancaman krisis pangan. "Sekrisis apapun Kementan itu sudah ada program. Kalau beras, jagung, kalau memang harganya tidak bersahabat, potong semua pohon sagu yang ada," ucapnya dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022.

Ia mengatakan Indonesia masih memiliki 5 juta hektare lahan pertanian sagu. Jika pohon sagu dipotong dari total 1 juta hektare, kata Syahrul, stoknya sudah bisa bertahan untuk satu hingga dua tahun ke depan. "Makan sagu aja. Kita kompak-kompak saja," ujarnya.

Dua tahun sebelumnya, Yasin Limpo juga mengupayakan diversifikasi pangan sebagai salah satu program peningkatan ketersediaan pangan. Yasin Limpo kala itu mengatakan bahwa program ini sebagai Cara Bertindak (CB) 2.

Program Cara Bertindak 2 ini mencakup beberapa hal. Mulai dari diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal yang fokus pada komoditas pangan lokal tertentu, pemanfaatan pangan lokal secara massif, hingga pemanfaatan lahan pekarangan.

“Kami kampanyekan gerakan diversifikasi pangan lokal. Kita nyatakan diversifikasi pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa. Bukan hanya beras yang kita miliki, tapi yang kita miliki berbagai pangan lainnya. Ada ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu, dan lainnya,” ujar Mentan Syahrul dalam kampanye Gerakan Diversifikasi Pangan di Jakarta, Minggu 28 Juli 2020 lalu.

Bupati Bangka Tengah Sebut Ubi Bisa Gantikan Beras

Pada September 2021, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal di Halaman Kantor Bupati Bangka Tengah. Melansir laman distan.babelprov.go.id, kegiatan tersebut digelar sebagai upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat pengganti beras.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahmat, mengajak masyarakat untuk mulai melirik pangan lokal, seperti ketela, bijur, talas, dan lainnya, untuk dikonsumsi sebagai makanan pengganti nasi. Algarfy juga mengatakan bahwa berak aruk yang terbuat dari ubi bisa menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan beras.

Sekda NTB Sebut Banyak Sumber Pangan Lokal Selain Nasi

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi pernah mengimbau pemerintah daerah agar mengembangkan sumber pangan lokal dan mengajak masyarakat mengubah pola pikir tentang makanan pokok. Menurutnya, nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat karena masih banyak sumber pangan lokal yang nilai gizinya setara dengan beras, seperti umbi-umbian, sukun, jagung, dan sagu.

“Kita dapat melihat sekarang, pangan lokal olahan masyarakat mulai bervariasi. Ada steak dari singkong, ada brownies dari ubi, semuanya serba kekinian,” ucap Sekda Lalu Gita melansir dari laman diskominfotik.ntbprov.go.id.

Mantan Kabag Humas NTB tersebut juga optimis ke depan tidak ada lagi istilah rawan pangan karena pangan lokal telah tersedia di seluruh daerah Indonesia, termasuk NTB.

“Kenyang tidak harus nasi, itu slogan nasional dalam terus mengkampanyekan pangan lokal penghasil karbohidrat sebagai pengganti nasi,” ucap Gita, September 2020 lalu.

RADEN PUTRI | RIANI SANUSI PUTRI | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: Mentan Syahrul Yasin Limpo Tiba di Kementan untuk Berpamitan, Para Pegawai Sambut hingga Cium Tangan




Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

5 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

5 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

6 jam lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

7 jam lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

7 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

9 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

10 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

12 jam lalu

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

Pejabat di Kementan mengumpulkan uang sebanyak Rp 30 juta untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan tak terduga Syahrul Yasin Limpo dan anaknya.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

20 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

20 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya