Profil Pontjo Sutowo yang Lawan Pemerintah dalam Sengketa Hotel Sultan

Selasa, 3 Oktober 2023 07:07 WIB

Pontjo Sutowo. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan milik Pontjo Sutowo, PT Indobuildco, tengah berpolemik dengan pemerintah terkait sengketa lahan di tanah Eks HGB No. 26/Gelora dan HGB No. 27/Gelora, tempat berdirinya Hotel Sultan. Perusahaan tersebut diminta mengosongkan Hotel Sultan karena akan dilakukan revitalisasi Kawasan Gelora Bung Karno oleh Kementerian Sekretaris Negara selaku pemilik Hak Pengelolaan Atas Tanah (HPL).

Namun, hingga batas waktu pada Jumat pekan lalu, 29 September 2023 sampai pukul 24.00 WIB, tidak ada pengosongan lahan. Padahal, HGB bangunan tersebut sudah dinyatakan habis sejak 3 Maret 2023 dan 3 April 2023, sehingga pengelolaan lahannya telah kembali ke Kemensesneg cq Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK).

Lantas, siapa sebenarnya profil Pontjo Sutowo yang berpolemik dengan pemerintah di kasus Hotel Sultan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Profil Pontjo Sutowo

Pontjo Sutowo adalah seorang pengusaha yang lahir pada 17 Agustus 1950 di Palembang, Sumatera Selatan. Saat ini, dia merupakan Direktur Utama dari PT Indobuildco yang mengelola Hotel Sultan di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Advertising
Advertising

Pontjo memiliki nama lahir Pontjo Nugro Susilo. Dikutip dari memoar 'Pontjo Sutowo: Pengusaha yang Terpanggil' dijelaskan ia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan Ibnu Sutowo dan Zaleha. Ayahnya adalah seorang dokter tamatan Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Surabaya di Martapura dan ibunya adalah guru tamatan MULO Palembang.

Pontjo tinggal di Palembang sampai berusia enam tahun, ketika ayahnya masih menjadi tentara dan menjabat sebagai Panglima Teritorium Dua, sekarang Kodam Sriwijaya. Saat itu, dia sempat menempuh pendidikan di tanah kelahirannya, tepatnya di Sekolah Rakyat (SR) Santo Xaverius.

Pada 1956, dia dan keluarganya pindah ke Jakarta untuk mengikuti sang ayah yang ditempatkan sebagai Staf Umum Angkatan Darat. Pontjo lalu melanjutkan pendidikannya di Perguruan Cikini hingga SMA. Saat itu, dia merupakan adik kelas Megawati Soekarnoputri.

Dia menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Katolik Pangudi Luhur. Setelah itu, dia melanjutkan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin. Kala itu Pontjo tidak menyelesaikan pendidikannya karena alasan kesehatan. Setelah itu, dia memilih pindah dan melanjutkan studinya di Universitas Trisakti pada Fakultas Teknik.

Selanjutnya: Pada Januari 1970, Pontjo memutuskan untuk ...

<!--more-->

Pada Januari 1970, Pontjo memutuskan untuk menikah dengan Darwina Sudarminingsih, anak Soedarsono yang merupakan mantan prajurit Tentara Nasional Indonesia. Keduanya adalah teman kecil karena rumahnya yang sama-sama terletak di Menteng, Jakarta Pusat. Dari pernikahannya ini, Pontjo memiliki enam anak perempuan dan satu anak laki-laki.

Karier Bisnis Pontjo Sutowo

Perjalanan karier bisnis Pontjo Sutowo dimulai saat dia masih berusia 20 tahun. Saat itu, dia meyakinkan ayahnya yang menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina untuk mengizinkannya terjun ke dunia bisnis.

Kecintaan Pontjo pada bidang kemaritiman membuatnya memutuskan untuk mendirikan perusahaan galangan kapal dengan nama PT Adiguna Shipyard sebagai perusahaan pertamanya. Kala itu dia menjual motor tempel kapal impor merek Mercury di daerah Pintu Air, Jakarta Pusat.

Berawal dari membuat tongkang kecil, melalui perusahaannya, Pontjo berhasil membuat kapal dengan berbagai ukuran. Bahkan pada 1972, PT Adiguna Shipyard mampu membuat 500 kapal tanker dengan bobot 3.500 DWT. Jumlah galangan kapalnya pun bertambah menjadi empat galangan. Tak hanya itu, perusahaan ini juga menjadi yang pertama kali membawa teknologi fiberglass ke Indonesia.

Pada 1972, Pontjo bertemu dengan Abdul Latief yang kemudian mengajaknya untuk mendirikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Pada kepengurusan pertama tahun 1972-1973, dia menjabat sebagai Ketua Sektor Keuangan dan Perbankan. Dia juga pernah menduduki posisi sebagai Ketua II pada kepengurusan tahun 1973-1975.

Setelah sukses di bisnis perkapalan, Pontjo kemudian melebarkan sayapnya dengan terjun ke usaha perhotelan. Dia mengambil alih manajemen operasional Hotel Hilton (sekarang Hotel Sultan) milik ayahnya pada 1982 setelah mengalami masalah. Hotelnya tersebut sudah ada sejak 1976.

Dia juga memimpin bisnis konglomerasi milik ayahnya melalui PT Nugra Santana atau Group Nugra Santana. Grup yang berdiri pada 1973 ini memiliki banyak anak perusahaan di berbagai sektor, seperti bidang keuangan, farmasi, pelayaran, dan energi. Kemudian pada 1986, Pontjo terpilih sebagai Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) hingga tahun 2001.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Duduk Perkara Pontjo Sutowo Vs Pemerintah di Kasus Lahan Hotel Sultan

Berita terkait

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

3 jam lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya

Layani 269 Penerbangan Haji, Pertamina Pastikan Avtur di Bandara Kualanamu Aman

22 jam lalu

Layani 269 Penerbangan Haji, Pertamina Pastikan Avtur di Bandara Kualanamu Aman

Pertamina memastikan avtur di Bandara Kualanamu aman untuk kelancaran 269 penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Pertamina Siapkan Pasokan Avtur untuk Kebutuhan Penerbangan Haji 2024 dari Bandara Adi Soemarmo

1 hari lalu

Pertamina Siapkan Pasokan Avtur untuk Kebutuhan Penerbangan Haji 2024 dari Bandara Adi Soemarmo

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menyiapkan pasokan bahan bakar avtur untuk kebutuhan penerbangan haji di Bandara Adi Sumarmo

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

1 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi

2 hari lalu

Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi

Komitmen Pertamina ini telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, karena telah berkontribusi dalam menjalankan Program TJSL yang mendorong kawasan transmigrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, PHRI Sebut Okupansi Hotel Naik 10 Persen

3 hari lalu

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, PHRI Sebut Okupansi Hotel Naik 10 Persen

Tingkat keterisian atau okupansi hotel di sejumlah daerah Tanah Air mengalami peningkatan selama masa libur panjang periode 9 sampai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

6 hari lalu

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90), sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

7 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

8 hari lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

9 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya