Mengenal Apa Itu The Fed dan Dampaknya Bagi Ekonomi Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Kamis, 28 September 2023 14:00 WIB

The Fed memiliki pengaruh penting dalam perekonomian global. Berikut ini penjelasan mengenai The Fed dan dampaknya bagi kondisi ekonomi Indonesia. Foto: Ficklr

TEMPO.CO, Jakarta - Federal Reserve System, yang biasa disingkat sebagai The Fed, adalah bank sentral Amerika Serikat yang memegang peran penting dalam mengendalikan dan mengawasi sistem keuangan negara.

Fungsi utamanya adalah menjalankan kebijakan moneter yang memengaruhi ekonomi dengan cara menetapkan suku bunga dan mengendalikan pasokan uang, dengan tujuan mencapai stabilitas harga (inflasi rendah) dan menciptakan lapangan kerja yang maksimal.

Selain fokus pada tingkat nasional, The Fed juga memiliki dampak global, termasuk di negara seperti Indonesia. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan Apa itu The Fed, peran, dan dampaknya terhadap perekonomian global, khususnya Indonesia.

Apa Itu The Fed dan Perannya

The Fed, atau Federal Reserve System, adalah lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan, pengaturan, dan pengendalian sistem keuangan di Amerika Serikat.

Berdiri sejak tahun 1913, lembaga ini memiliki tanggung jawab yang luas, mulai dari mengendalikan pasokan uang di pasar terbuka, menciptakan kondisi ekonomi yang sehat, hingga menjaga stabilitas bank-bank di Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Bank sentral ini memiliki kekuasaan besar dalam mempengaruhi arah ekonomi AS melalui kebijakan-kebijakan yang diambilnya.

Oleh karena itu, The Fed merupakan elemen kunci dalam perekonomian Amerika Serikat yang memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan global dan ekonomi internasional.

Dampaknya pada Ekonomi Indonesia

Kebijakan The Fed memiliki efek domino yang dapat mempengaruhi stabilitas keuangan negara lain, termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, bank sentral Indonesia harus memantau perubahan kebijakan The Fed dengan cermat. Berikut adalah beberapa dampak utama dari kebijakan The Fed terhadap kondisi ekonomi Indonesia:

1. Pengaruh pada Nilai Tukar Rupiah

Keputusan The Fed terkait suku bunga dapat mempengaruhi aliran modal internasional. Ketika suku bunga AS naik, investor asing cenderung memindahkan investasinya ke AS yang menawarkan imbalan lebih tinggi.

Hal ini meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Depresiasi rupiah dapat membuat impor menjadi lebih mahal, memicu inflasi, dan mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia, serta meningkatkan utang luar negeri yang dominan dalam bentuk dolar AS.

2. Harga Komoditas Dunia

Kebijakan The Fed dapat memengaruhi harga komoditas dunia. Ketika suku bunga AS naik, investasi di pasar keuangan menjadi lebih menarik dibandingkan dengan investasi dalam komoditas seperti minyak, gas, atau logam.

Ini dapat mengurangi pendapatan negara dari ekspor komoditas, merusak neraca perdagangan, dan mengurangi sumber daya untuk pembangunan infrastruktur dan program sosial di Indonesia.

3. Inflasi

Perubahan kebijakan bank sentral AS dapat menyebabkan harga komoditas global dan ekspor turun secara signifikan.

Hal ini dapat menciptakan tekanan inflasi dan deflasi di Indonesia, yang akan menjadi tantangan bagi bank sentral Indonesia dalam menjaga stabilitas harga.

4. Biaya Pinjaman

Kenaikan suku bunga yang diumumkan oleh The Fed dapat berdampak pada biaya peminjaman global bagi perusahaan, pemerintah, dan individu di Indonesia.

Biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat mengurangi investasi dan konsumsi, yang pada akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

5. Volatilitas Pasar Keuangan

Pernyataan dan kebijakan The Fed dapat memicu volatilitas di pasar keuangan global. Hal ini dapat mengancam rencana investasi, perdagangan, dan kebijakan ekonomi dalam negeri Indonesia, serta merusak stabilitas ekonomi dan keuangan secara keseluruhan.

Dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan negara, penting bagi Indonesia untuk memahami dengan cermat pengaruh dan perubahan dalam kebijakan The Fed serta meresponsnya dengan bijak.

Sebagai pemain global, Indonesia harus terus memantau perkembangan di pasar keuangan internasional dan mempersiapkan strategi yang tepat untuk mengatasi dampak dari kebijakan The Fed.

NUR QOMARIYAH

Pilihan Editor: Dolar AS Menguat, Pasar Menanti Proyeksi Suku Bunga The Fed

Berita terkait

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

9 jam lalu

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 23 poin ke level Rp 15.978 per dolar AS

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

5 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

6 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

13 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

17 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

18 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

18 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya