Pakai Limbah Kelapa Sawit, PTPN 4 dan reNIKOLA Bangun 4 Pabrik Penghasil Biomethane
Reporter
Mei Leandha
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 1 September 2023 16:10 WIB
TEMPO.CO, Medan – PT Perkebunan Nusantara 4 (PTPN 4) menggandeng reNIKOLA Holdings Sdn Bhd untuk pengembangan pabrik Compressed Biomethane Gas (CBG) di Sumatera Utara. Kemitraan dijalin melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua pihak pada 30 Juni 2023 lalu.
Berdasarkan kesepakatan, reNikola mendukung PTPN 4 menjalankan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dengan membangun dan mengoperasikan empat unit pabrik CBG yaitu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tinjowan, Pulu Raja, Dolok Sinumbah dan Pabatu. Setiap pabrik akan menggunakan limbah kelapa sawit milik PTPN 4 sebagai bahan baku penghasil biomethane.
Direktur PTPN 4, Sucipto Prayitno dalam keterangan tertulisnya mengatakan, PTPN 4 sebagai salah satu anak perusahaan PTPN Holding yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, berinsiatif melakukan kerja sama yang selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dicanangkan PTPN Group.
Tujuannya mengurangi emisi dalam Business As Usual (BAU) kegiatan perkebunan dan mendukung program pemerintah menurunkan emisi GRK sebesar 29 persen secara mandiri atau 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030 sesuai Nationally Determined Contribution (NDC).
"Kami akan mereduksi emisi methane dari limbah cair kelapa sawit lalu memanfaatkannya menjadi energi baru terbarukan sebesar 377.523 tCO2 sampai 2030 nanti," kata Sucipto, Jumat, 1 September 2023.
PTPN 4 komitmen memperluas praktik ESG melalui kerja sama dengan reNIKOLA dengan memanfaatkan limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi biogas termurnikan atau Biomethane. Produksi Biomethane dihasilkan dari pengolahan biologis limbah organik melalui proses pencernaan anaerobik.
Seimangkei Special Economic Zone (SEZ) kawasan industri hijau pertama di Indonesia
<!--more-->
"Biomethane mengurangi efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh produksi metana dan menjadi solusi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan serta berfungsi sebagai alternatif energi rendah karbon,” ujar Sucipto.
Biomethane akan dikompresi ke dalam skid Modul Transportasi Gas (GTM), diangkut dalam bentuk CBG untuk dijual ke pelanggan korporasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Seimangkei. Di sana, produk dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar gas bumi yang berasal dari fosil. Inisiatif strategis tersebut berfungsi mempercepat proses dekarbonisasi rantai nilai kelapa sawit dalam negeri.
Melalui cara ini, PTPN 4 berupaya memfasilitasi PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra) untuk mengembangkan Seimangkei Special Economic Zone (SEZ) sebagai kawasan industri hijau pertama di Indonesia. Pabrik CBG berkontribusi mengurangi emisi karbon, mempromosikan praktik berkelanjutan dan menjadi diversifikasi sumber energi Indonesia.
“Sebagai BUMN perkebunan, kami menetapkan standar industri agar meminimalkan dampak bisnis terhadap lingkungan melalui penerapan teknologi inovatif di setiap aktivitas bisnis serta membangun kemitraan strategis dengan para pemimpin industri dan pakar demi mendorong tujuan dekarbonisasi Indonesia,” ucap Sucipto.
Managing Director reNIKOLA Boumhidi Adel mengaku senang bisa menjalin kemitraan strategis dengan PTPN 4. Menurutnya, ini proyek pertama reNIKOLA di luar negeri. reNIKOLA adalah perusahaan penghasil energi terbarukan murni asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur.
reNIKOLA ingin mengembangkan 30 proyek CBG di Indonesia
<!--more-->
Memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya skala besar di Semenanjung Malaysia dengan total kapasitas pembangkit sebesar 178 MWp. Selain solar, perusahaan ini memiliki beberapa pembangkit listrik tenaga biogas dan mini-hidro. Targetnya, mereka bakal membangun portofolio ET hingga 1GWp yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya dan non-solar.
“PTPN 4 adalah perusahaan pertanian milik negara yang fokus pada produksi minyak sawit dan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi industri minyak sawit di Indonesia,” kata Boumhidi.
Saat ini, reNIKOLA ingin mengembangkan 30 proyek CBG di Indonesia dengan total investasi USD150 juta selama lima tahun ke depan. Proyek CBG akan membantu mengurangi dampak perubahan iklim sehingga bisa berkontribusi mewujudkan target Indonesia mencapai 29 persen energi terbarukan pada 2030 mendatang.
“Bagi kami, ekspansi ke Indonesiamerupakan tonggak penting memperluas portofolio energi terbarukan. Kami berusaha menjadi salah satu pemain terkemuka di industri energi terbarukan di kawasan ini,” sebut Boumhidi.
Pilihan editor: Berkualitas, Produk Binaan PTPN IV Laris Terjual di PaDi UMKM EXPO