TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Jepang Sharp Electronics meresmikan pabrik penyejuk udara atau air conditioner (AC) baru di Karawang International Industrial City (KIIC) pada Rabu, 23 Agustus 2023.

Pabrik ini akan memproduksi AC merek Sharp menggunakan suku cadang buatan dalam negeri dengan komposisi sebesar 60 persen. Dengan persentase komponen lokal tersebut, AC keluaran pabrik itu telah memenuhi syarat untuk pengadaan barang pemerintah pusat dan lokal.

“Pemerintah punya instrumen namanya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), dengan air conditioner yang dihasilkan oleh Sharp di Karawang bisa digunakan untuk pengadaan pemerintah atau juga BUMN,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier pada acara peresmian di pabrik Sharp KIIC.

Diketahui, pemerintah Indonesia memiliki standar nilai minimum TKDN untuk pengadaan barang atau jasa pada instansi dan lembaga negara. Besaran TKDN ini berada di angka minimal 40 persen komponen lokal dan diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018.

National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo mengatakan selain telah memenuhi TKDN, penyejuk udara Sharp sudah terdaftar di e-katalog milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). “Berarti kita sudah bisa jual ke proyek pemerintah,” ujarnya.

Andry pun mengklaim pihaknya sudah menerima banyak pesanan dari pemerintah. “Sudah banyak order dari instansi pemerintah untuk melengkapi pengadaan AC-AC di kantor mereka,” ucapnya. Andry tidak merinci berapa banyak pesanan yang telah diterima Sharp Indonesia dari lembaga negara.

Sertifikasi TKDN, menurut Andry, juga memakan biaya untuk pemeriksaan. Namun hal ini tidak membuat Sharp menaikkan harga alat elektronik mereka untuk lembaga pemerintah.”Jika pemerintah lihat mahal di pasar, mereka akan marah. Insyaallah kompetitif selama dolarnya enggak menggila,” kata dia.

Namun, Andry mengakui saat ini produksi AC Sharp Indonesia masih dalam kapasitas operasional untuk konsumsi rumah tangga. “Produksi yang sekarang adalah untuk kapasitas rumah tangga, residensial. Kita belum produksi yang komersial.”

Meskipun begitu, Sharp tidak menutup kemungkinan untuk menambah kapasitas produksi apabila permintaan bertambah. Kapasitas produksi pabrik anyar Sharp di Karawang dikatakan Andry belum full capacity.

Saat ini, pabrik tersebut mampu membuat 1,2 juta unit AC per tahun dari satu lini produksi yang sudah direalisasikan. “Lini (produksi di pabrik) baru satu. Kalau nanti dibutuhkan keperluan lebih banyak lagi, ke depan kita juga mau investasi menjadi dua lini atau tiga lini,” kata Andry.

SULTAN ABDURRAHMAN

Pilihan Editor: TikTok Shop Disebut Mengancam Toko Online Lain, Proyeksi Pangsa Pasar di ASEAN 13,2 Persen