Saham Pertamina Geothermal Energy Catat Rekor Tertinggi Sejak IPO

Selasa, 15 Agustus 2023 08:05 WIB

Petugas memeriksa fasilitas produksi energi panas bumi yang dioperasikan oleh PT. Pertamina Geothermal Energy area Ulubelu, Lampung, 14 Desember 2015. Fasilitas produksi energi panas bumi Ulubelu telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2012. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mencatatkan kinerja saham positif setelah mengumumkan kinerja baik sepanjang semester I 2023. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham PGEO ditutup menguat 3,85 persen ke level Rp 945 per saham, tapi pada perdagangan intraday sempat menyentuh level Rp 1.045 per saham.

Industry Strategist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan kenaikan harga saham PGEO merupakan bentuk ketertarikan investor kepada perseroan. PGEO menjadi penyedia energi dengan fokus pada energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan futuristik.

“Kenaikan harga PGEO yang menuju harga Rp 1.000 pada akhir pekan lalu merefleksikan kenaikan permintaan investor yang melihat kombinasi menarik dari fundamental solid dan tren kebangkitan harga energi global,” ujar Myrdal lewat keterangan tertulis dikutip Selasa, 15 Agustus 2023.

Harga penutupan tersebut merupakan rekor harga saham tertinggi (all time high) PGEO sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia atau IPO. Sebelumnya, rekor tertinggi saham PGEO dicatatkan pada awal Juni silam yang ditutup di harga Rp 925 per saham.

Harga saham PGEO tersebut 8 persen lebih tinggi dari harga IPO awal Februari yang ditawarkan di Rp 875 per saham. Sementara itu dari posisi terendah awal April lalu, saham PGEO telah mengalami rebound dan menguat 54 persen.

Advertising
Advertising

Kinerja cemerlang saham PGEO itu juga sejalan dengan torehan kinerja keuangan yang dicatatkan perusahaan. Dalam 6 bulan pertama tahun ini, PGEO mencatatkan kenaikan laba 30,1 persen menjadi US$ 92,7 juta.

Selain itu, kinerja top line perusahaan juga terdongkrak 12 persen year on year (yoy) menjadi US$ 206,73 juta dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 184,73 juta. Kondisi keuangan yang sehat itu juga menjadi alasan sejumlah analis untuk merekomendasikan saham PGEO dengan rekomendasi beli.

Saat ini, setidaknya ada empat analis dari sekuritas di Indonesia yang memberikan rekomendasi terhadap saham PGEO, di antaranya Mandiri Sekuritas dengan target harga Rp 1.200 per saham, BRI Danareksa Rp 1.050 per saham, Bahana Sekuritas di harga Rp 1.090 per saham, dan Yuanta Investment dengan target harga Rp 970 per saham.

Selanjutnya: Keempat target harga tersebut....

<!--more-->

Keempat target harga tersebut, kata Myrdal, memberikan indikasi potensi kenaikan harga saham PGEO di kisaran 11-27 persen. Dia menuturkan, fundamental perseroan terlihat menarik hingga periode kuartal II 2023 yang menunjukkan performa profitabilitas solid dengan pertumbuhan aset yang baik.

Selain itu, kebijakan pembiayaan yang relatif sehat dengan fokus pada jangka panjang. Prospek kenaikan harga saham PGEO tahun ini, Myrdal berujar, berpotensi melebihi 10 persen karena kinerja perusahaan yang solid disertakan dengan permintaan energi ramah lingkungan yang terus meningkat.

“Ditambah kemungkinan perubahan arah kebijakan moneter the Fed dari kenaikan suku bunga menuju stabilitas. Bahkan penurunan suku bunga ini bisa mendatangkan arus masuk investasi di pasar saham,” ucap Myrdal.

Beberapa hal lain yang digarisbawahi oleh analis sehingga percaya saham PGEO dapat terus tumbuh ke depan. Termasuk posisinya sebagai perusahaan energi baru terbarukan (EBT) dengan cadangan fantastis serta potensi besar yang belum digarap di Indonesia serta perubahan kebijakan menuju wawasan lingkungan hijau.

Ditambah lagi, belum lama ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru menerbitkan aturan, yakni POJK Nomor 14 tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon dan Bursa Karbon. Aturan bursa karbon ini diharapkan akan mulai beroperasi bulan depan.

Regulasi ini juga merupakan sinyal positif bagi industri EBT di tanah air serta PGEO yang telah mencatatkan kredit karbon sebagai new revenue generator di penghujung tahun 2022. Selain itu, kondisi arus kas stabil yang diperoleh dari kontrak yang menguntungkan juga menjadi poin penting bagi keberlanjutan perusahaan tumbuh secara konsisten.

“Terakhir, kebijakan dividen PGEO yang menarik menjadi pertimbangan investor yang ingin mengoleksi saham PGEO,” katanya.

Pilihan Editor: Pegawai PT KAI Diduga Terlibat Kelompok Teroris ISIS, Ini Tanggapan Perusahaan

Berita terkait

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

6 menit lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

1 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

1 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

2 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

2 hari lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

2 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

3 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

3 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya