Kadin Minta BUMN Jadi Pelopor di Sektor yang Belum Diminati Usaha Swasta
Reporter
Amy Heppy
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 14 Agustus 2023 11:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid, mengatakan pentingnya sinergi antara Pemerintah, BUMN dan swasta dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa.
“Dengan adanya hubungan yang saling berkesinambungan dan inklusif antara Pemerintah, BUMN dan Swasta tentu akan berkontribusi dengan signifikan dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa,” ujar Arsjad dalam sambutannya di acara Forum Sinergi BUMN-Swasta pada Senin, 14 Agustus 2023.
Arsjad menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya masih harus menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari harga pangan dan energi yang masih tinggi, peningkatan risiko geopolitik, kebijakan moneter yang ketat dan agresif oleh sebagian besar Bank sentral di dunia, hingga risiko lain di sistem keuangan global.
Oleh sebab itu, kata Arsjad, optimalisasi kolaborasi antara BUMN dengan sektor swasta harus terus terjalin. Tujuannya agar seluruh pihak dapat menjalankan dan mengembangkan demokrasi ekonomi secara sinergis.
"BUMN dalam hal ini harus menjadi pelopor dalam sektor-sektor yang belum diminati oleh usaha swasta dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat," ujar Arsjad.
Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir memaparkan, transformasi BUMN dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong kinerja BUMN yang semakin solid.
Kolaborasi kuat antara BUMN dan swasta
<!--more-->
Hal ini tercermin pada pertumbuhan laba BUMN pada 2022 yaknk sebesar Rp250 triliun (mengeluarkan laba one-off restrukturisasi Garuda), tumbuh 100 persen dari laba tahun 2021 sebesar Rp125 triliun.
Peningkatan laba, lanjut Erick, berdampak pada peningkatan kontribusi BUMN terhadap Indonesia, tercermin dari komitmen kontribusi dividen yang telah menyentuh Rp80,6 triliun, kontribusi terhadap pajak sebesar Rp278 triliun, dan kapitalisasi pasar BUMN yang terus naik hingga Rp2.201 triliun pada tahun 2022.
“Selain itu, BUMN yang punya peran sebagai agen pembangunan juga mengerjakan proyek-proyek strategis nasional yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat," kata Erick.
Meski demikian, kata Erick, BUMN masih perlu mengoptimalkan sinergi dengan swasta termasuk UMKM, dengan memanfaatkan kekuatan dan memitigasi kelemahan masing-masing.
Apalagi, kolaborasi yang kuat antara BUMN dan swasta telah terbukti menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi masyarakat.
Melalui kerja sama yang sinergis dan terarah, BUMN dan sektor swasta mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional.
Pilihan editor: Kata Kadin-Apindo soal Buruh yang Tuntut Upah Minimum 2024 Naik 15 Persen: Tantangan Kita Masih Banyak