Plus Minus Indonesia Jadi Anggota OECD, Apa Saja?

Minggu, 13 Agustus 2023 13:23 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Secretary-General Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Kamis, 10 Agustus 2023. Pertemuan itu salah satunya membahas soal rencana Indonesia menjadi anggota OECD. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, membeberkan plus minus jika Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Bhima mengatakan, dengan bergabung ke OECD, banyak aturan yang harus disinkronisasi dengan standar organisasi tersebut.

"Banyak aturan Perda dan UU yang harus diliberalisasi, terutama soal perizinan, persaingan usaha dan perdagangan," kata Bhima pada Tempo, dikutip Ahad, 13 Agustus 2023. "Khawatir itu bisa jadi blunder."

Sebab, dia menilai UU Cipta Kerja sudah diberal. Ditambah bergabung OECD, kata Bhima, makin bebas perdagangan Indonesia dan memperkecil perlindungan usaha lokal.

"Brazil saja harus harmonisasi lebih dari 200 aturan ketika berminat gabung dengan OECD," tutur Bhima.

Advertising
Advertising

Meskipun demikian, Bhima menilai ada sisi positif dengan bergabung ke OECD. OECD mewajibkan negara anggota meningkatkan penegakan hukum, terutama pemberantasan korupsi dan penghindaran pajak lintas negara.

Memperkuat posisi Indonesia di tingkat global

<!--more-->

"Selain itu, Indonesia juga diminta memperketat perlindungan terkait lingkungan hidup dan mempercepat transisi energi," ujar Direktur Eksekutif Celios tersebut.

Beberapa standar yang diadopsi dari OECD, lanjut dia, bisa memperkuat posisi Indonesia di tingkat global dan bisa lebih terbuka bagi peluang investasi berkualitas dari negara maju.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan rencana Indonesia untuk masuk ke dalam keanggotaan Organisation for Economic Cooperation and Development alias OECD.

Airlangga menilai, jika Indonesia berhasil masuk menjadi anggota OECD akan membawa manfaat untuk masyarakat. Sebab, kata dia, OECD selalu menerapkan standar regulasi ataupun standar-standar yang dikembangkan untuk kehidupan lebih baik.

Selain itu, keanggotan OECD mendorong agar pendapatan perkapita masyarakat bisa meningkat. Ini karena anggota OECD imemiliki pendapatan per kapita rata-ratanya di atas US$ 10.000 per kapita.

“Sedangkan Indonesia tahun depan diperkirakan pendapatan per kapitanya US$ 5.500,” tutur Airlangga di Jakarta Pusat pada Kamis, 10 Agustus 2023.

Sehingga standar-standar di OECD menjadi benchmark dan best practices untuk Indonesia. "Serta bisa dipastikan kita bisa lolos middle income trap,” ucap dia.

AMELIA RAHIMA SARI | MOH KHORY ALFARIZI

Pilihan editor: Airlangga Sebut Proses RI Jadi Anggota OECD Bisa Membutuhkan Waktu Delapan Tahun

Berita terkait

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 jam lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

9 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

1 hari lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

1 hari lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

1 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya