Bos OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Tetap Terjaga dan Resilien
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Grace gandhi
Jumat, 4 Agustus 2023 07:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebut stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan resilien. Apa sebabnya?
"Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga dan resilien didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang memadai," kata Mahendra Siregar dalam konferensi pers Hasil Rapat DK OJK pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Mahendra Siregar melanjutkan, perkembangan perekonomian global masih menunjukkan divergensi pemulihan dengan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) jauh lebih baik dari ekspektasi, yakni tumbuh 2,4 persen pada kuartal II tahun ini dibandingkan proyeksi the Fed sebesar 1,0 persen sepanjang 2023, serta dengan tingkat inflasi juga terus menurun.
"Momentum pemulihan perekonomian Tiongkok dan Eropa saat ini cenderung melemah dengan tekanan deflasi mulai terlihat di Tiongkok, sementara tekanan inflasi di Eropa masih persisten tinggi," beber Mahendra Siregar.
Namun demikian, kata dia, secara umum kinerja perekonomian global masih lebih baik dari perkiraan awal. Dana Moneter Internasional (IMF) meningkatkan proyeksi pertumbuhan perekonomian global di 2023 menjadi 2,7 persen dari 2,6 persen pada proyeksi April 2023.
Selanjutnya: Mahendra menjelaskan, pasar memperkirakan....
<!--more-->
Mahendra Siregar menjelaskan, pasar memperkirakan siklus peningkatan suku bunga kebijakan di AS telah mendekati akhir ketika The Fed menaikkan suku bunga (FFR) sebesar 25 basis poin pada FOMC Meeting Juli 2023.
"Hal ini mendorong penguatan pasar keuangan global baik di pasar saham, pasar surat utang, maupun pasar nilai tukar, yang juga disertai mulai terjadinya inflow ke mayoritas pasar keuangan emerging markets," ujar Mahendra Siregar.
Sementara di domestik, dia menyebut, kinerja perekonomian nasional terpantau positif terutama pada dunia usaha. Ini terlihat dari peningkatan surplus neraca perdagangan, kembali meningkatnya PMI Manufaktur Juli menjadi 53,3 dari 52,5 pada bulan lalu, serta peningkatan utilitas kapasitas industri.
"Namun, potensi peningkatan kinerja sektor rumah tangga dan sisi permintaan secara umum masih perlu didorong, terlihat dari berlanjutnya tren penurunan inflasi inti, moderasi penjualan ritel dan optimisme konsumen," tutur Mahendra Siregar.
Pilihan Editor: Daftar Lowongan Kerja BUMN dan Swasta Bulan Agustus 2023