Berapa Cadangan Nikel Indonesia yang Bisa Jadi Modal Industri Mobil Listrik?

Jumat, 14 Juli 2023 09:58 WIB

Tempo menelusuri ke pusat nikel Indonesia, yakni Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Di sini, puluhan perusahaan pertambangan nikel mengeruk emas baru Indonesia itu secara masif.

TEMPO.CO, Jakarta - Nikel menjadi salah satu hasil tambang paling penting bagi industri kendaraan listrik (electric vehicle) yang menggunakan baterai. Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia pada 2022.

Lantas, berapa sebenarnya cadangan nikel di Tanah Air saat ini?

Volume Cadangan Nikel Indonesia

Di dalam laporan USGS, disebutkan perkiraan jumlah produksi nikel dunia mencapai 3,3 juta metrik ton (MT) pada 2022. Angka tersebut melonjak sebesar 20,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 2,73 juta metrik ton.

Selain itu, Indonesia diketahui berkontribusi sebanyak 1,6 juta metrik ton atau sekitar 48,48 persen dari seluruh produksi global. Tak hanya unggul dari sisi pertambangannya, Indonesia juga tercatat memiliki cadangan nikel terbesar sepanjang 2022, yaitu 21 juta metrik ton. Kemudian, disusul oleh Australia sebanyak 19 juta metrik ton.

Advertising
Advertising

Sementara itu, menurut GlobalData yang dilansir dari mining-technology.com, Indonesia disebut sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia pada 2022, dengan output naik 13 persen pada 2021. Angka itu diprediksi akan terus meningkat sebesar 4 persen pada 2022 sampai 2026.

Adapun sejumlah perusahaan tambang nikel terkemuka di Indonesia, antara lain Sumitomo Metal Mining, PT Vale Indonesia Tbk, PT Antam (Persero) Tbk., dan Eramet. Dalam laporan itu disebutkan hasil produksi Sumitomo Metal Mining turun 5 persen selama 2020-2021, lalu diikuti Vale berkurang 5 persen, dan output PT ANTAM (Persero) yang juga melandai hingga 0,58 persen.

Vale Indonesia sebelumnya mengumumkan kenaikan angka produksi yang signifikan sepanjang kuartal pertama 2023. Perusahaan ini memiliki 118 ribu hektare tambang nikel yang tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Vale telah menghasilkan nikel dalam matte sebanyak 16.769 ton atau melesat 21 persen daripada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan terjadi karena tungku pembakaran (furnace) keempat di smelter Sorowako, Sulawesi Selatan telah beroperasi sepenuhnya sejak 2022. Sarana dan prasarana pengolahan serta pemurnian bijih nikel itu sebelumnya berhenti beroperasi selama beberapa bulan.

Selanjutnya: Eramet Indonesia melalui PT Weda Bay Nickel, tercatat...

<!--more-->

Sementara itu, Eramet Indonesia melalui PT Weda Bay Nickel, tercatat menyimpan cadangan sebesar 12,2 juta ton nikel (rata-rata kandungan nikel 1,48 persen). Eramet sendiri bertugas mengawasi operasional pertambangan serta menggali potensi lebih jauh dengan mengeksplorasi tambang di wilayah-wilayah lain di Nusantara.

Cadangan Nikel Modal Industri Mobil Listrik

Dengan begitu besarnya cadangan nikel tersebut, Indonesia digadang-gadang bakal menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sangat terbuka. Menurut Ketua Bidang Humas Eropa dan Rusia Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Olfriady Letunggamu, cadangan nikel yang dimiliki Indonesia dapat dikembangkan menjadi industrialisasi kendaraan listrik dari sisi hulu ke hilir.

Osco, sapaan akrab Olfriady, menjelaskan bahwa cadangan nikel di Indonesia mengalahkan Australia dengan jumlah 21,5 persen, serta mengalahkan Brasil sebesar 12,4 persen, Rusia 8,6 persen, Kuba 6,2 persen, dan Filipina 5,4 persen.

Indonesia memiliki cadangan nikel sebanyak 23,7 persen dan terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki 239 perusahaan tambang nikel yang mengantongi izin usaha operasi produksi dengan cadangan sebanyak 4,56 miliar metrik ton nikel.

Kendati punya cadangan nikel berlimpah, Osco menilai nikel dengan kadar di atas 1,7 persen mungkin akan sulit ditemukan dalam 6 tahun ke depan. Namun nikel dengan kadar rendah masih akan tersedia di Indonesia bahkan hingga 80 tahun mendatang.

Mengenai pengembangan sumber daya nikel untuk industri kendaraan listrik, pemerintah perlu memperhatikan dari sisi keberlanjutannya. Salah satunya adalah dengan membuat baterai kendaraan listrik yang bersifat ramah lingkungan.

"Energi yang dikampanyekan adalah green yang sudah pasti clean, sedangkan clean belum tentu green. Ini harus dimengerti, sehingga ekosistem EV benar-benar menjadi zero net emission dan hasil energi hijau menjadi nilai tambah bagi populasi dunia, bukan hanya secara bisnis," ujar Osco seperti dikutip dari Antara, Jumat, 12 Mei 2023.

DICKY KURNIAWAN | ANTARA | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Zulhas Ungkap Pemerintah Mati-matian Bikin RI Jadi Pusat Mobil Listrik, Apa Sebabnya?

Berita terkait

Ridwan Kamil: Memperkenalkan Program Revitalisasi Pasar hingga Kendaraan Listrik

13 jam lalu

Ridwan Kamil: Memperkenalkan Program Revitalisasi Pasar hingga Kendaraan Listrik

Ridwan Kamil telah memperkenalkan sejumlah program untuk bersaing di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Pertemuan PT Timah dengan Harvey Moeis Soal Penentuan Harga Sewa Peralatan Smelter

4 hari lalu

Saksi Ungkap Pertemuan PT Timah dengan Harvey Moeis Soal Penentuan Harga Sewa Peralatan Smelter

Sidang kasus korupsi timah mendalami soal pertemuan PT Timah dengan Harvey Moeis soal penentuan harga sewa peralatan penglogaman untuk smelter.

Baca Selengkapnya

Hakim Tolak Eksepsi Eks Petinggi Smelter di Perkara Korupsi Timah

5 hari lalu

Hakim Tolak Eksepsi Eks Petinggi Smelter di Perkara Korupsi Timah

Hakim mengatakan ada dugaan usaha teror dan intimidasi terhadap penyidik jika persidangan perkara korupsi timah dilakukan di PN Pangkalpinang.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Timah: PT RBT Disebut Untung Rp 1,1 Triliun dari Sewa Smelter

7 hari lalu

Sidang Korupsi Timah: PT RBT Disebut Untung Rp 1,1 Triliun dari Sewa Smelter

Saksi sidang korupsi timah mengakui PT Refined Bangka Tin untung besar dari kerja sama dengan PT Timah

Baca Selengkapnya

Sejarah Singkat dan Sepak Terjang Perusahaan Tambang Vale Indonesia

7 hari lalu

Sejarah Singkat dan Sepak Terjang Perusahaan Tambang Vale Indonesia

Vale Indonesia adalah salah satu perusahaan tambang yang dikenal karena fokusnya di industri pertambangan, tepatnya pengolahan nikel terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Bertemu Sejumlah Petinggi Vale Indonesia, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Presiden Jokowi Bertemu Sejumlah Petinggi Vale Indonesia, Ini yang Dibahas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan petinggi PT Vale Indonesia Tbk di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis lalu. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Astra Otoparts: Infrastruktur Pengisian Daya Perlu Ditambah untuk Pacu Kendaraan Listrik

9 hari lalu

Astra Otoparts: Infrastruktur Pengisian Daya Perlu Ditambah untuk Pacu Kendaraan Listrik

Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Hamdhani D Salim mengatakan perlunya penambahan infrastruktur pengisian daya berbasis baterai.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Timah Harvey Moeis, Kerusakan Lingkungan Makin Masif Setelah Penambangan 5 Smelter

10 hari lalu

Sidang Korupsi Timah Harvey Moeis, Kerusakan Lingkungan Makin Masif Setelah Penambangan 5 Smelter

Berdasarkan hitungan Kejagung kerugian negara terbesar dalam kasus korupsi timah adalah kerusakan lingkungan yang mencapai Rp 271 triliun.

Baca Selengkapnya

Profil Tesla yang Batal Investasi di Indonesia karena Gunakan Tenaga Listrik Berbasis Fosil

11 hari lalu

Profil Tesla yang Batal Investasi di Indonesia karena Gunakan Tenaga Listrik Berbasis Fosil

Alasan produsen kendaraan listrik Tesla batal berinvestasi di Indonesia dibongkar Menteri Investasi Rosan Roeslani

Baca Selengkapnya

Mengenang Faisal Basri: Semasa Hidup Lantang Kritik Kebijakan Penghiliran Nikel Jokowi

11 hari lalu

Mengenang Faisal Basri: Semasa Hidup Lantang Kritik Kebijakan Penghiliran Nikel Jokowi

Semasa hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai ekonom yang kerap mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi, khususnya soal hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya