Banyak Bisnis Pertashop Merugi, Pengamat Energi: Tata Ulang Konsep Bisnisnya

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Kamis, 13 Juli 2023 07:57 WIB

Pertashop. dok.Pertamina

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi dari ReforMiner, Komaidi Notonegoro, mengatakan konsep bisnis bahan bakar minyak (BBM) Pertashop perlu ditata ulang agar tidak merugikan banyak pihak.

Selama ini, kata dia, kebijakan menjual BBM dengan RON tinggi tidak sesuai dengan segmen pasar yang disasar. Walhasil, 201 dari 448 unit dilaporkan merugi.

"Ketika Pertashop hanya boleh menjual BBM RON tinggi, sementara di SPBU tersedia BBM RON yang lebih rendah, masyarakat lebih memilih membeli BBM di SPBU. Pilihannya juga lebih banyak," kata Komaidi lewat keterangan tertulis, Rabu, 12 Juli 2023.

Terlebih, kata dia, Pertashop pada dasarnya didesain untuk memperluas akses BBM ke wilayah yang belum terjangkau SPBU. Karena itu, Pertashop umumnya tersebar di wilayah pedesaan dan pinggiran kota.

"Wilayah yang notabene dengan profil masyarakat berpendapatan lebih rendah ketimbang masyarakat perkotaan," ujar Komaidi.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Tantangan lain bisnis Pertashop....

<!--more-->

Tantangan lain bisnis Pertashop, lanjut Komaidi, adalah keberadaan penjual BBM eceran dan Pertamini. Sebab kedua lini usaha itu menawarkan BBM dengan RON lebih rendah.

Menurut Komaidi, selagi kegiatan usaha BBM eceran dan Pertamini masih ada, target minimal penjualan Pertashop tidak tercapai. "Biaya operasional tidak tertutup. Jadinya merugi."

Masalah kerugian bisnis Pertashop sebelumnya disampaikan Ketua Paguyuban Pengusaha Pertashop Jateng dan DIY Gunadi Broto Sudarmo dalam audiensi dengan Komisi VII DPR RI, Senin, 10 Juli 2023.

"Dengan adanya disparitas harga, omset kami menurun drastis hingga 90 persen. Usaha Pertashop tidak memperoleh keuntungan, justru merugi," kata Gunadi

Dia mencontohkan, pengecer bisa mengantongi marjin Rp 2.000 per liter hingga Rp 2.500 per liter. Sedangkan marjin Pertashop hanya Rp 850 per liter. "Dari 448 Pertashop, itu ada 201 yang rugi," tutur dia.

RIRI RAHAYU | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: Fakta QRIS yang Jadi Polemik, Pengusaha Warteg Sebut Rakyat Kecil Jarang Pakai

Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

2 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

4 hari lalu

Harga Gula Pasir Kembali Naik, Capai Rp 19 Ribu per Kilogram

Harga gula pasir terus mengalami kenaikan, hari ini mencapai Rp 19 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

5 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

9 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

11 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

12 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

12 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

15 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

16 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

16 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya