Saham Sektor Rumah Sakit dan Farmasi Melejit Usai RUU Kesehatan Disahkan, Begini Penjelasan Analis

Rabu, 12 Juli 2023 21:10 WIB

Sejumlah anggota DPR RI saat mengikuti Rapat Paripurna ke-29 masa persidangan V tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023. Rapat Paripurna DPR RI tersebut menyepakati revisi UU tentang perubahan kedua atas UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi RUU inisiatif DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi Kasmarandana menanggapi soal kenaikan saham di sektor rumah sakit dan farmasi usai Rancangan Undang-Undang Kesehatan disahkan menjadi undang-undang.

Sebetulnya, tutur dia, pengesahan RUU kesehatan tidak berdampak secara langsung dalam jangka pendek terhadap saham industri layanan kesehatan atau healthcare.

"Karena poin-poin dalam RUU Kesehatan lebih banyak terkait perlindungan nakes (tenaga kesehatan), transparansi pembiayaan dan fokus pasokan bahan dalam negeri," kata dia saat dihubungi Tempo pada Rabu, 12 Juli 2023.

Namun, Audi melihat kondisi ini menjadi sentimen positif dan mendorong peningkatan spesialis untuk emiten rumah sakit. Ia pun memperkirakan sektor layanan kesehatan masih akan menarik karena termasuk dalam defensive stock. Mengingat IHSG masih menghadapi kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Kondisi itu, menurutnya, membuat investor cenderung memilih saham yang defensive. Ditambah, ia menuturkan pemerintah meningkatkan anggaran kesehatan tahun 2023 sebesar 22 persen. Penambahan itu pun termasuk subsidi Badan Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS).

Advertising
Advertising

Pada 2024, pemerintah juga kembali berencana menaikkan anggaran tersebut menjadi Rp 187 triliun. "Sehingga kami melihat ini yang lebih berdampak positif terhadap sektor healthcare," tutur Audi.

Seperti diberitakan sebelumnya, DPR telah resmi mengesahkan RUU Kesehatan menjadi UU dalam Rapat Paripurna ke-29, Selasa, 11 Juli 2023.

Pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia Selasa lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menguat. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 10 sektor meningkat, dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,88 persen. Kemudian, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen non-primer yang masing-masing meningkat 1,47 persen dan 1,17 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BNBA, CFIN, BGTG, FWCT, dan WIRG. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.293.279 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,53 miliar lembar saham senilai Rp 8,79 triliun.

Pilihan Editor: Pemanfaatan EBT Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Itu Memalukan!

Berita terkait

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

1 jam lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

18 jam lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

22 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

2 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya