Waspada Dampak El Nino, Ini Permintaan Jokowi dan Bapanas
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Jumat, 7 Juli 2023 08:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga pemerintah mengantisipasi dampak El Nino, termasuk kemungkinan terjadi kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dan mempengaruhi perekonomian nasional.
"Antisipasi potensi musim kemarau panjang akibat El Nino," kata Presiden saat menyampaikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna Laporan Semester 1 Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.
Pemerintah bangun 5.000 embung dan 38 bendungan
Presiden mengatakan, pasokan air lebih dari 5.000 embung dan 38 bendungan yang sudah dibangun oleh pemerintah harus dikelola dengan baik untuk menghadapi dampak El Nino. Dia mengingatkan pentingnya menekan risiko kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau.
"Meskipun riil kita sudah bangun ribuan, lebih dari 5.000 embung, bendungan juga sudah selesai 38, akan selesai menjadi 61 tahun depan, tapi tetap ini harus urusan pasokan air di embung dan bendungan betul-betul harus dikelola dengan baik dan juga potensi terjadinya karhutla dan lahan," ujar Jokowi dalam arahannya.
Bapanas minta BUMN pangan tambah stok
Terbaru, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan untuk menambah stok sebagai antisipasi pemenuhan cadangan pangan pemerintah akibat El Nino yang bisa menyebabkan kekeringan panjang beberapa bulan ke depan. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam mengantisipasi dampak el nino salah satunya peran BUMN bidang pangan.
"Kita mendorong BUMN bagian pangan untuk melakukan penambahan stok. stok ini bukan juga stok yang mati tetapi dinamik stok, stok ini harus punya penanganan yang baik, sehingga BUMN ini seperti juga yang Pak Erick sampaikan harus mendapatkan keuntungan," kata Arief, saat dikonfirmasi dari Kota Bogor, Rabu, 5 Juli 2023.<!--more-->
Penambahan stok pangan perlu dukungan Kemenkeu
Menurut Arief, untuk menangani penambahan stok yang baik, BUMN bagian pangan perlu dukung oleh Kementerian Keuangan mengenai penjaminan dana bunga murah melalui himpunan bank milik negara (Himbara).
Standar operasional prosedur (SOP) mengenai keuangan dalam upaya mengamankan cadangan pangan ini masih dalam peninjauan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKPP).
Arief menyampaikan, mengenai ketersediaan pangan, untuk produk-produk yang dalam kondisi beku seperti daging sapi dan ayam stok akan ditingkatkan. Badan Urusan Logistik (Bulog) dan ID Food sudah mendapat penugasan 100.000 ton daging ruminansia, sehingga ada 200.000 ton target cadangan.
"Jadi kami perlu waktu untuk menangani ini, tetapi prosesnya terus berjalan," ujarnya.
El Nino tidak selalu berdampak negatif pada pangan
Di sisi lain, Arief menerangkan bahwa El Nino tidak selamanya berdampak negatif pada pangan, karena ada garam yang justru akan bagus produksinya. Sementara, saat ini daerah-daerah yang masih turun hujan punya kesempatan untuk memproduksi tanaman pangan, dapat mengoptimalkan waktu. Mengenai beras, kata Arief, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyiapkan 1,2 juta ton sebagai cadangan.
"Kemudian untuk gula, itu kita punya stok. Bawang putih kita atur, karena Kementerian Perdagangan dan Pertanian sudah punya data untuk setahun ke depan," katanya.<!--more-->
Bank Indonesia kendalikan inflasi pangan
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mengantisipasi dampak El Nino terhadap pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Kami on the track untuk menjalankan GNPIP dalam mengatasi El Nino," ujar Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Juni 2023 di Jakarta, Kamis 22 Juni 2023.
Langkah antisipasi melalui GNPIP tersebut, kata dia, dilakukan melalui penguatan pengairan pertanian di daerah bersama kementerian/lembaga. Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPIP dan TPIP) juga terus didorong untuk mengantisipasi El Nino. Saat ini, TPIP ada di 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) BI.
Bersama kementerian/lembaga, GNPIP juga melakukan pengawasan dan sistem peringatan dini terhadap kondisi cuaca. GNPIP juga mendorong optimalisasi percepatan tanam, penggunaan varietas tanah kering dengan dukungan alat mesin pertanian (alsistan), serta penambahan embung di daerah.
Per 11 Juni 2023, berbagai dukungan untuk langkah tersebut sudah mencakup 9.630 titik operasi pasar, 530 ribu bibit pangan mandiri, 31 klaster replikasi, 17 program hilirisasi pangan, 38 program pupuk organik, serta pembelian Alsistan sekitar Rp5,2 miliar.
"Kami juga mendorong kerja sama antar daerah, sudah ada 106 mungkin," ujarnya menambahkan.
El Nino dapat kurangi curah hujan
Menurut informasi yang disiarkan di situs web Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.
Fenomena tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Penurunan curah hujan dapat menimbulkan kekurangan pasokan air untuk pertanian dan kegiatan usaha yang lain maupun untuk keperluan sehari-hari warga.
M JULNIS FIRMANSYAH | ANTARA | ALI AKHMAD NOOR HIDAYAT
Pilihan Editor: Dana Hibah JETP Cuma US$ 160 Juta dari US$ 20 Miliar, Ekonom: Mencederai Komitmen Negara Maju