Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

Kamis, 6 Juli 2023 14:10 WIB

Petugas melakukan pemeriksaan hewan ternak. ANTARA/HO-Instagram dpkh_gunungkidul

Pengawasan di Perbatasan Diperkeatat, hingga Penyemprotan Disinfektan di Kandang

"Kami mengintensifkan pengawasan, terutama daerah perbatasan, seperti Kecamatan Piyungan, Pleret, Dlingo dan Imogiri," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo saat dikonfirmasi terkait antisipasi antraks di Bantul, Rabu.

Tak hanya di wilayah perbatasan, pengawasan juga dilakukan di Pasar Hewan Imogiri, karena pasar hewan terbesar di Bantul tersebut banyak mendatangkan ternak dari wilayah Wonogiri, Pacitan, juga dari Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Pengawasan di rumah potong hewan dan jagal-jagal di wilayah Pleret pun digeber. "Karena di Pleret itu banyak 'blantik' dan jagal, kami khawatir kalau mendatangkan ternak dari daerah endemis," katanya.

Para petugas kesehatan yang ada di pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Bantul juga melakukan desinfektan ke kandang kandang ternak milik kelompok, untuk mengantisipasi berbagai penyakit hewan. "Kebetulan di kami itu masih banyak stok desinfektan waktu penanggulangan PMK (penyakit mulut dan kuku) pada ternak dulu," tutur Joko.

Adapun Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara, meminta masyarakat terus mewaspadai penyakit yang ditularkan lewat hewan ternak. Masyarakat diminta menghindari ternak yang terlihat sakit atau tidak sehat. "Kalau ada ternak yang kelihatan sakit, harus berhati-hati," katanya, Rabu, 5 Juli 2023.

Sementara itu, pakar ilmu kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan antraks merupakan penyakit lama yang beberapa kali menyerang sejumlah daerah di Indonesia. "Antara lain pada 2010 di Maros dan pada 2011 di Boyolali," tuturnya.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes ini menuturkan dari pengalaman di Maros dan juga Boyolali diketahui penularan antraks dari binatang yang sakit, lalu dipotong dan dikonsumsi manusia. "Sesuatu yang perlu terus diberi pemahaman ke masyarakat luas, agar jangan terus berulang," katanya.

Antraks merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya, serta dapat menular ke manusia.

Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Bakteri penyebab antraks, apabila terpapar udara, akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia, termasuk desinfektan tertentu. Tjandra mengatakan bakteri penyebab antraks dapat bertahan di dalam tanah, sehingga antraks juga disebut “penyakit tanah”.

Selanjutnya: Untuk mencegah penyebaran penyakit antraks...

Berita terkait

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

7 jam lalu

Kemenkes: Pendanaan Kerja Sama Starlink Bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan

Kemenkes menyebut alokasi anggaran untuk operasional internet Starlink di sejumlah puskesmas di Indonesia bersumber Bantuan Operasional Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sediakan Akses Internet Melalui Starlink untuk Puskesmas Terpencil dan Terluar

7 jam lalu

Kemenkes Sediakan Akses Internet Melalui Starlink untuk Puskesmas Terpencil dan Terluar

Kemenkes menjalin kerja sama dengan Starlink untuk penyediaan akses internet seluruh puskesmas di daerah terpencil.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

1 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

2 hari lalu

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan akan mendapatkan contoh makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji untuk diuji

Baca Selengkapnya

Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

2 hari lalu

Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

sebagian besar ubur-ubur memiliki zat penyengat di tentakelnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenal jenis-jenis ubur-ubur agar tidak tertipu.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

3 hari lalu

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

Sistem kelas 1-3 BPJS Kesehatan diganti jadi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS yang mulai berlaku Juni 2025.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

4 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

5 hari lalu

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Terdapat penyesuaian iuran peserta JKN setelah kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan berganti menjadi KRIS. Ini iuran BPJS Kesehatan terbaru.

Baca Selengkapnya

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

5 hari lalu

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

Pakar dari Halal Center UGM mengingatkan langkah pengolahan dan penyimpanan daging kurban Idul Adha yang benar, untuk menghindari potensi penyakit.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

5 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya