Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Selasa, 4 Juli 2023 18:47 WIB

Presiden Jokowi meninjau pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Bandung, 13 Oktober 2022. Instagram/Sekretariat Kabinet

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melalui kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai menguji coba rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta penumpang. Sebelumnya pengujian hanya dilakukan dengan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam.

“Kami terus mempersiapkan pengoperasian kereta cepat relasi Jakarta-Bandung sebaik mungkin bersama seluruh stakeholder,” ujar Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti lewat keterangan tertulis pada Selasa, 4 Juli 2023.

Rangkaian kereta penumpang memiliki tipe KCIC400AF yang sama dengan kereta inspeksi, tapi berbeda fungsi, interior, dan eksteriornya. Kereta inspeksi memiliki ruang rapat dan peralatan pengukuran, sementara kereta penumpang di dalamnya terdapat fasilitas tempat duduk hingga 601 penumpang.

Selain interiornya, perbedaan juga terlihat pada bagian eksteriornya di mana kereta inspeksi berwarna abu-abu dan kuning, sementara kereta penumpang berwarna abu-abu dan merah dengan corak sisik segitiga di bagian depan dan pintu kereta. Kereta penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.

“Kereta penumpang dibuat senyaman mungkin agar masyarakat menikmati perjalanan sesuai kelas yang diinginkan. Ada pula unsur kearifan lokal melalui penggunaan motif batik mega mendung di seluruh kursi,” tutur Emir.

Advertising
Advertising

11 rangkaian kereta penumpang yang tiba

<!--more-->

Saat ini ada 11 rangkaian kereta penumpang yang tiba di Indonesia. Seluruh rangkaian kereta saat ini terparkir di Depo Tegalluar dan bersiap untuk disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan guna memastikan kelayakan operasional kereta.

Detailnya, dalam satu rangkaian terdiri dari delapan kereta dengan total panjang 208 meter. Di dalamnya memiliki tiga kelas pelayanan yaitu First Class di kereta 1 dan 8, Business Class di kereta 7, dan sisanya adalah Premium Economy.

First Class memiliki 18 tempat duduk berwarna abu-abu dengan susunan 2-1. Dengan kursi berbahan faux leather, berbordir batik mega mendung. Business Class memiliki 28 tempat duduk berwarna merah dengan susunan 2-2, berbahan faux leather, bermotif laser cut batik mega mendung.

Sedangkan Premium Economy memiliki 555 tempat duduk berwarna abu-abu dan biru dengan susunan 3-2, berbahan suede, bermotif printing batik mega mendung. Adapun fasilitas penunjang lainnya ada stop kontak, televisi, meja lipat, dan toilet yang ramah untuk pengguna berkebutuhan khusus.

Terdapat juga mini bar di tengah-tengah rangkaian untuk penumpang yang ingin membeli makanan ringan serta minuman dingin dan panas.

“Bagi masyarakat yang hendak mencoba kereta cepat agar dapat menunggu informasi resmi dari KCIC. Hal ini dikarenakan sampai saat ini tata cara dan skema pendaftaran masih dalam pembahasan,” kata Emir.

Pilihan editor: Rentetan Berat Beban KAI hingga APBN Akibat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Berita terkait

Cara Refund Tiket Whoosh Secara Online dan Offline

14 jam lalu

Cara Refund Tiket Whoosh Secara Online dan Offline

Begini cara refund tiket Kereta Cepat Whoosh secara online dan offline.

Baca Selengkapnya

Penumpang Whoosh dari Bandung Alami Peningkatan saat Arus Balik Libur Panjang Maulid Nabi

4 hari lalu

Penumpang Whoosh dari Bandung Alami Peningkatan saat Arus Balik Libur Panjang Maulid Nabi

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan ada peningkatan penumpang Whoosh yang kembali ke Jakarta dari arah Bandung pada hari ini

Baca Selengkapnya

85 Ribu Tiket Whoosh Terjual Menjelang Libur Panjang Maulid Nabi

5 hari lalu

85 Ribu Tiket Whoosh Terjual Menjelang Libur Panjang Maulid Nabi

PT KCIC mencatat penjualan hingga 85 ribu tiket kereta cepat Whoosh selama periode libur panjang menjelang Maulid Nabi.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang Whoosh Naik 25 Persen

6 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang Whoosh Naik 25 Persen

Penumpang kereta cepat Whoosh meningkat 25 persen pada libur panjang akhir pekan dan Maulid Nabi.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Whoosh Berhasil Jual 70 Ribu Tiket

7 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Whoosh Berhasil Jual 70 Ribu Tiket

Pada libur panjang akhir pekan menjelang Maulid Nabi Muhammad, 70 ribu tiket Whoosh telah ludes terjual.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Telah Menjual 5 Juta Tiket hingga Awal September

15 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Telah Menjual 5 Juta Tiket hingga Awal September

Whoosh merupakan layanan kereta cepat pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Momen Faisal Basri Kritik Proyek Kereta Cepat, Sebut Baru Balik Modal 139 Tahun

15 hari lalu

Momen Faisal Basri Kritik Proyek Kereta Cepat, Sebut Baru Balik Modal 139 Tahun

Faisal Basri pernah mengkritik proyek kereta cepat Whoosh dan menyebutnya baru bisa balik modal setelah 139 tahun beroperasi.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Banggakan Whoosh di ASEAN Railway CEO's Conference

17 hari lalu

Budi Karya Banggakan Whoosh di ASEAN Railway CEO's Conference

Menhub Budi Karya mengajak negara-negara di ASEAN mengembangkan angkutan masal perkotaan berbasis rel saat membuka ASEAN railway CEO's Conference.

Baca Selengkapnya

200 Ribu WNA Telah Coba Whoosh, Manajemen Sebut dari Malaysia Paling Banyak

29 hari lalu

200 Ribu WNA Telah Coba Whoosh, Manajemen Sebut dari Malaysia Paling Banyak

KCIC mencatat penumpang Whoosh terbanyak berasal dari Malaysia, yakni sekitar 85 ribu penumpang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akui Proyek LRT, MRT, dan Kereta Cepat Merugi, Berikut Rincian Anggarannya

36 hari lalu

Jokowi Akui Proyek LRT, MRT, dan Kereta Cepat Merugi, Berikut Rincian Anggarannya

Semua proyek MRT, LRT, dan Kereta Cepat memang merugi, sehingga harus ada subsidi dari pemerintah daerah untuk menutupi biaya operasionalnya.

Baca Selengkapnya