6 Peryataan Sri Mulyani soal Kondisi Perekonomian Terkini: Ekspor Impor Menguat, Stabil untuk Investasi

Selasa, 27 Juni 2023 05:00 WIB

Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan saat ini tren pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia sangat beragam. Meski begitu, perekonomian di Tanah AIr terus tumbuh positif dan stabil. Hal ini disampaikannya pada saat konferensi pers virtual Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita Edisi Juni 2023, pada Senin, 26 Juni 2023.

Meski kondisi global masih menunjukkan ketidakpastian yang tinggi, namun bendahara negara tersebut memperkirakan bahwa tren ekonomi ini akan sedikit membaik di tahun depan. Selain itu, terdapat juga beberapa pernyataan lain dari Sri Mulyani mulai dari peran masyarakat terhadap ekonomi hingga kegiatan ekspor impor yang kembali menguat.

Lantas, apa saja pernyataan Sri Mulyani soal kondisi ekonomi Indonesia? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

1. Ekonomi Indonesia Ditopang Optimisme Masyarakat

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa tren ekonomi di Indonesia masih bertumbuh yang positif. Menurutnya, hal ini ditopang oleh optimisme masyarakat yang dapat diukur melalui indeks keyakinan konsumen. Pada edisi Juni 2023, angkanya masih kuat di 128,3 yang berarti menunjukkan peningkatan.

Advertising
Advertising

“Artinya konsumen memiliki keyakinan yang kuat dan trennya masih menunjukkan ekspansi atau arah ke atas,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita Edisi Juni 2023, pada Senin, 27 Juni 2023.

Sementara itu, Mandiri Spending Index (MSI) melihat indeks frekuensi belanja di level 178,3. Hal ini menunjukkan adanya koreksi karena bulan sebelumnya masyarakat cenderung berbelanja lebih tinggi selama bulan puasa dan lebaran.

2. Pembangunan Ikut Berkontribusi

Di sisi lain, Purchasing Managers Index (PMI) juga menunjukkan penurunan mendekati zona netral. Tetapi, konsumsi listrik bisnis dan industri mulai tumbuh setelah bulan sebelumnya, yakni saat lebaran, banyak industri yang harus libur sehingga menunjukkan pelemahan.

“Jadi ini terkoreksi di mana industri dan bisnis kembali, aktivitasnya melonjak. Ditunjukan dengan konsumsi listrik yaitu sektor bisnis 16,4 persen YoY (Year on Year) dan untuk industri konsumsi listrik mereka melonjak 14,2 persen dibanding tahun lalu,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani pun melihat tingginya konsumsi semen pada periode ini. Alhasil, dia menyimpulkan jika terjadi akselerasi kegiatan perekonomian, termasuk belanja pemerintah. “Pembangunan dan konstruksi memberikan sumbanagan,” ucap dia.

Selanjutnya: 3. Memiliki pertumbuhan ekonomi yang...

<!--more-->

3. Memiliki Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat

Meski saat ini pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia beragam, namun Sri Mulyani menuturkan jika Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi terkuat dengan persisten tinggi. “Kita lihat Indonesia terus menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5 persen dalam 6 kuartal terakhir,” ucapnya dilansir.

Sementara itu, Menteri Keuangan tersebut mengungkapkan bahwa negara lain juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang berpeluang bagus. Namun sayangnya, beberapa justru harus mengalami kemerosotan yang tajam, terutama pada 2023. Jadi, dia menilai banyak negara yang memang tidak mampu bertahan dalam tekanan perlemahan dan gejolak ekonomi dunia ini.

4. Kinerja APBN Terjaga dan Surplus


Di samping membahas mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menguat, Sri Mulyani juga mengungkapkan bila kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga akhir Mei 22023 terus terjaga positif. Bahkan, kondisi ini masih mencatat surplus sebesar Rp 204,3 triliun.

“Ini artinya 0,97 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) yang diperkirakan tahun ini. sedangkan dari sisi keseimbangan primer juga mencatat surplus Rp 390,5 triliun,” ucap bendahara negara.

5. Ekspor dan Impor Kembali Menguat

Menteri Keuangan tersebut juga melaporkan mengenai kondisi ekspor dan impor di Indonesia pada periode Mei 2023. Kegiatan ekspor tumbuh tipi dengan mencatat nilai US$ 21,71 miliar atau tumbuh sekitar 0,94 persen YoY. Sedangkan, kegiatan impor melonjak hingga bernilai US$ 21,28 miliar atau tumbuh 14,35 persen YoY. Hal ini menunjukkan neraca perdagangan Indonesia dengan pertumbuhan ekspor dan impor terus menguat dan menunjukkan surplus US$ 0,44 miliar.

“Kita lihat ekspor dan impor dalam hal ini di Indonesia kembali menguat dan neraca perdagangan kita masih menunjukkan surplus,” kata Sri Mulyani.

6. Indonesia Stabil Untuk Berinvestasi

Meski tren ekonomi di dunia sedang mengalami pertumbuhan yang beragam, tetapi Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam berbagai bidang. Hal inilah yang membuat Sri Mulyani menyimpulkan jika Indonesia termasuk ke dalam negara yang stabil untuk berinvestasi. Bahkan, bendahara negara melanjutkan jika pertumbuhan investasi di Indonesia sangat impresif.

“Ini saya konfirmasi dengan beberapa pertemuan investment fund yang kita lakukan sangat intensif pada dua hari lalu di London maupun Paris,” ucap Sri Mulyani.

Sementara itu, dalam hal credit default swap, Indonesia juga masih dalam angka yang stabil dan rendah. Meski Fed Fund Rate melonjak tinggi dan US Treasury meningkat tajam, namun pergerakan nilai tukar rupiah masih stabil dan cenderung apresiasi.

Hal ini menunjukkan jika market memiliki persepsi baik terhadap ekonomi Indonesia yang ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent. “Dengan kombinasi yang baik untuk terus menjaga perekonomian kita dilihat secara positif oleh para investor,” ujar Sri Mulyani.

KHORY ALFARIZI | VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI

Pilihan Editor: IMF Puji Perekonomian Indonesia Cepat Pulih Usai Pandemi, Ada 6 Catatan Positif

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

19 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

22 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

23 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

1 hari lalu

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

Ketua Rukun Warga 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, Amir Muchlis, berharap kontraktor Masjid Al Barkah, Ahsan Hariri, dilaporkan ke polisi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya