Anies Baswedan Kritik Ekspor Pasir Laut, Ini Respons Kementerian Kelautan

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Senin, 26 Juni 2023 07:10 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut didorong oleh tingginya permintaan reklamasi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Muryadi buka suara soal kritik ekspor pasir laut. Teranyar, kritik tersebut disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies Baswedan mempertanyakan konsistensi pemerintah dalam merespons krisis iklim.

"Kebijakan ini bukan tentang pasir laut sebagai rezim penambangan tempo hari yang sangat eksploitatif dan merusak lingkungan," kata Wahyu lewat keterangan tertulis, Minggu, 25 Juni 2023.

Wahyu menyebut kebijakan itu sebagai kebijakan soal sedimentasi di laut sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 26 Tahun 2023. Titik sedimentasi itu pun bakal ditentukan tim kajian yg terdiri dari para pakar lingkungan, oceanografi dan sedimentasi dari KKP, KLHK, ESDM, Kemenhub dan lembaga terkait, Pemda serta para pakar dari perguruan tinggi terkemuka.

"Rekomendasi tim kajian inilah yang akan dijadikan pertimbangan utama bagi Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menerbitkan izin pemanfaatan sedimentasi atau juga sebaliknya," ujar Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa kebijakan ini tidak melulu perkara ekspor. Prioritasnya, kata dia, dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur ruang laut dan reklamasi di dalam negeri. Bahkan dia mengklaim pemerintah hanya akan berfokus pada pemenuhan kebutuhan domestik.

Advertising
Advertising

Kendati begitu, Wahyu tidak menampik jika ekspor pasir laut masih mungkin dilakukan. Namun ekspor pasir tersebut dilakukan dari hasil sedimentasi di laut. Dia berujar, kelolanya pun diatur dengan prinsip transparansi dan kehati-hatian.

"Artinya, hanya dimungkinkan manakala kebutuhan domestik yang begitu banyak sudah terpenuhi," kata Wahyu.

Wahyu pun mengklaim kebijakan pengelolaan sedimentasi di laut ini menjadi solusi dengan prinsip mengedepankan ekologi sebagai panglima. Namun, rezeki berupa penerimaan negara tidak boleh dikesampingkan.

"Bayangkan, negara bisa membersihkan limbah lautan berupa sedimentasi, tanpa biaya APBN, tapi malah dapat rezeki PNBP dari sedimentasi yang dijual kepada pihak yang hendak mereklamasi," ujar Wahyu.

Wahyu lantas mengatakan kebijakan ekspor ini menjadi penting untuk memelihara kesehatan laut. Sebab, kata dia, banyak titik sedimentasi di laut yang berdampak buruk bagi ekosistem laut. "Jadi harus dibersihkan, tapi juga bisa diambil dan dimanfaatkan secara terkendali."

Sebelumnya, Anies Baswedan menilai kebijakan pemerintah mengizinkan pengerukan dan ekspor pasir laut adalah bentuk inkonsistensi sikap pemerintah dalam merespons krisis iklim. "Tapi kalau kemudian yang muncul adalah kita mengizinkan ekspor pasir laut, maka menjadi pertanyaan bagaimana kita membuat konsistensi kebijakan untuk merespons krisis iklim ini? Perlu sekali kita punya kebijakan konsisten," kata Anies dalam video sambutan Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Sabtu, 24 Juni 2023.

Pilihan Editor: Tiket Kereta Cepat Disebut Bakal Gratis 3 Bulan, Begini Perhitungan Ekonom

Berita terkait

KKP Sebut Investasi Benih Lobster Sekitar Rp 300 Miliar dari Perusahaan Asal Vietnam

2 jam lalu

KKP Sebut Investasi Benih Lobster Sekitar Rp 300 Miliar dari Perusahaan Asal Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membolehkan kembali ekspor benih lobster.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

3 hari lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.

Baca Selengkapnya

KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

4 hari lalu

KKP Luncurkan Project Management Office 724 untuk Awasi Pengelolaan Lobster

KKP membentuk PMO 724 untuk mendukung tata kelola lobster di tanah air.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

4 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

4 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

5 hari lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

7 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

8 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

8 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya