Investor IKN Belum Pasti, Pengamat: Mundurnya Softbank Merusak Reputasi

Selasa, 13 Juni 2023 11:58 WIB

Pekerja melintas disamping proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis 8 Juni 2023. Progres pembangunan IKN menurut Kementerian PUPR sudah mencapai 29,87 persen hingga 4 Juni 2023 dan pembangunan ini menggunakan anggaran dari total pagu tahun 2023 sebesar Rp 26,67 triliun. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus pengamat kebijakan publik dari Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menilai mundurnya Softbank dari rencana investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) merusak reputasi calon ibu kota baru di kalangan investor global. Investor asal Jepang, Softbank, mundur dari proyek IKN pada 2022.

Menurut Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, kesepakatan tidak terjadi karena proposal yang ditawarkan hanya menguntungkan Softbank dan tidak menguntungkan Indonesia.

"Tapi dengan Softbank mundur, investor lain jadi tidak tertarik masuk proyek tersebut," kata Achmad kepada Tempo, Senin, 12 Juni 2023.

Oleh karena itu, menurut Achmad, pemerintah tidak bisa terus mempertahankan konsep lama dalam menarik investasi untuk IKN. "Perlu strategi radikal yang bukan sekadar hitungan bisnis serupa untuk memperbaikinya."

Terlebih, hingga kini belum ada realisasi investasi yang masuk. Pembangunan IKN masih dibiayai negara melalui APBN. Meski sudah ada dua perusahaan Singapura yang menandatangani non disclosure aggrement (NDA). Menurut Achmad, penandatanganan NDB tak menjadi jaminan investasi bakal terealisasi.

Advertising
Advertising

"Itu baru tahap awal ketertarikan investasi," ujar dia.

Achmad mengatakan bahwa mencari pendanaan untuk IKN memang tidak mudah. Terlebih, Indonesia memasuki tahun politik. Menurutnya, investor memilih wait and see sembari menunggu kepastian kelanjutan proyek setelah berakhirnya periode pemerintah saat ini.

Gula-gula insentif, seperti tax holiday dan sebagainya, pun menjadi tidak cukup. "Investor lebih tertarik dengan kepastian hukum dan prsospek investasinya. Tapi mereka belum yakin dengan dua hal itu," kata Achmad.

Skema investasi di IKN tidak menguntungkan

<!--more-->

Selain itu, Achmad menilai skema investasi di IKN tidak menguntungkan investor. "Bagi investor, ada internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian modal minimal yang harus dipenuhi. Sayangnya, dengan proyeksi jumlah penduduk yang tidak banyak dan besarnya biaya pembangunan karena struktur bangunan diatas tanah gambut maka mereka cenderung memilih mundur."

Selebihnya, kata Achmad, investor seperti UEA, Qatar, dan Saudia melihat investasi overseas memiliki risiko besar. Apalagi sedang terjadi geopolitik. "Mereka cenderung memilih investasi di dalam negeri."

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim semakin banyak investor luar negeri yang berprogres untuk menanamkan modal di proyek IKN. Teranyar, ada dua investor Singapura yang menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA) pada Kamis, 8 Juni 2023.

"NDA ini menjadi tahapan penting karena untuk menyusun feasibility study (FS)," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, kepada Tempo, Minggu, 11 Juni 2023.

Untuk bisa memutuskan modal yang akan ditanamkan, kata Agung, investor membutuhkan proses FS untuk memberikan besarnya return of investmen (ROI) atau imbal hasil investasi. "Untuk proyek di IKN, tentu perlu FS yang spesifik," kata dia.

Adapun dua investor Singapura yang baru menandatangani NDA adalah State Power Investment Cooperation (SPIC) dan JOE Green Pte Ltd.

SPIC dan JOE Green Pte Ltd. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dan pengelolaan limbah. Kedua perusahaan Singapura tersebut termasuk yang sejak awal menunjukkan dukungan besar kepada Nusantara. Tak hanya memberikan Letter of Intent (LoI), mereka turut serta dalam ‘Singapore Business Mission to Nusantara’ yang diselenggarakan oleh KBRI pada 31 Mei 2023 untuk melihat langsung progres pembangunan Nusantara

Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Potensi Konflik Warga Singapura di IKN, Pembubaran BUMN yang Tak Bisa Kelola Dapen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

3 jam lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

3 jam lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

15 jam lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

15 jam lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

16 jam lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

18 jam lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

1 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya