Karyawan Garuda Indonesia Minta Maaf karena Penerbangan Haji Sering Delay, Janji Berbenah
Reporter
Joniansyah
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 12 Juni 2023 14:10 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2023/05/24/id_1206529/1206529_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Indonesia meminta maaf atas operasional penerbangan haji sering terlambat atau delay pada musim haji tahun ini. Permintaan maaf disampaikan Sekarga menyikapi banyaknya keluhan dari berbagai pihak yang terdampak khususnya jamaah haji mengenai adanya keterlambatan penerbangan haji 1444H atau 2023 Masehi yang terjadi pada Fase keberangkatan jamaah haji beberapa waktu lalu.
"Kami atas nama seluruh Karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terkait khususnya para jamaah haji," ujar Ketua Umum Sekarga Dwi Yulianta dalam keterangan tertulis Senin 12 Juni 2023.
Dwi menuturkan seluruh Karyawan Garuda Indonesia berkomitmen meningkatkan pelayanan dan ketepatan waktu operasional penerbangan haji berikutnya.
Sekarga meminta dukungan dari seluruh pihak terkait untuk memastikan agar pelaksanaan operasional penerbangan Haji yang sudah berjalan secara regular setiap tahunnya dapat berjalan lancar sehingga memberikan manfaat untuk seluruh jamaah dalam melaksanakan Ibadah Haji.
"Selain itu, kami berharap Garuda Indonesia sebagai Flag Carrier Indonesia agar tetap dipercaya untuk melaksanakan penugasan operasional penerbangan ibadah Haji di periode-periode selanjutnya," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) meminta Garuda Indonesia dan Saudia Airlines lebih serius dalam melayani penerbangan haji. Sebab, hingga saat ini, sudah ada 15 kali keterlambatan (delay) atau perubahan jadwal dua maskapai tersebut.
"Maskapai Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab di Jakarta Senin 5 Juni 2023.
Dia meminta maskapai penerbangan untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jemaah haji. Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif.
Saiful mengatakan tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia pada 2023 sudah cukup tinggi, angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal. "Padahal, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023," ucapnya.
Penundaan keberangkatan 328 calon jemaah haji 4 Embarkasi Banjarmasin
<!--more-->
Menurutnya, masing-masing maskapai yang menempatkan perwakilannya di asrama haji, tidak hanya untuk menyiapkan jadwal, tetapi juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jemaah bila ada perubahan jadwal penerbangan. Terlebih, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke calon jemaah.
“Saya minta hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak maskapai agar keterlambatan tidak terus terjadi. Apa yang menjadi kesepakatan kontrak harus dipenuhi,” ujarnya.
Sebelumnya, Saiful Mujab melayangkan protes keras terhadap maskapai pelat merah usai menunda keberangkatan jemaah haji di embarkasi Banjarmasin.
Penundaan tersebut berdampak terhadap keberangkatan 328 calon jemaah haji kelompok terbang (kloter) 4 Embarkasi Banjarmasin atau BDJ 04. Dia menuturkan kejadian yang sejenis juga pernah dialami jemaah asal Banjarmasin pada operasional haji 2022. Saat itu, kepulangan mereka tertunda karena ada persoalan teknis.
Kejadian lainnya juga menimpa jemaah asal Embarkasi Banjarmasin pada 2019. Bahkan saat itu, peristiwa yang terjadi berdampak pada tertundanya keberangkatan tiga kloter berikutnya.“Ini berulang lagi, kami minta Garuda Indonesia bisa memberikan solusi terbaik agar jemaah bisa segera berangkat secara bersama-sama dalam satu kloter menuju Tanah Suci,” katanya dalam siaran pers, Sabtu 3 Juni 2023.
Selain penerbangan haji, penerbangan reguler Garuda Indonesia GA 322 Rute Jakarta - Surabaya mengalami keterlambaan atau delay berjam-jam pada April lalu.
Penerbangan itu dijdwalkan berangkat pada pukul 08.35 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. Tapi ketika Pilot In Command (PIC) melakukan pengecekan kondisi kelayakan terbang pesawat dan bersiap push back, ada kendala teknis yang menyebabkan pesawat harus dicek menyeluruh.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang tersebut,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra lewat keterangan tertulis dikutip pada Ahad, 9 April 2023.
Pilihan Editor: Garuda Indonesia Masuk Daftar Perusahaan dengan Kinerja Menjanjikan versi Forbes
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini