Kebutuhan Impor Kedelai Terus Tinggi Disebut Bukan karena Pengusaha Maunya Impor, tapi...

Rabu, 7 Juni 2023 07:24 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan tempe di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis 22 Desember 2022. Pemerintah telah melakukan impor kedelai sebanyak 350 ribu ton lantaran harga kedelai yang masih tinggi. Diperkirakan, Januari 2023 impor kacang kedelai akan sampai di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Sukoharjo - Kebutuhan benih kedelai nasional hingga kini masih tinggi. Namun, hal itu belum diimbangi dengan produksi benih kedelai yang mencukupi.

Hal itu mengemuka saat jajaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah didampingi Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, meninjau ke pabrik pengolahan benih kedelai, PT Permata Putra Pasifik di Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 6 Juni 2023.

Peninjauan ke lokasi pabrik pengolahan benih kedelai itu sedianya dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Namun kunjungan Mentan itu batal.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto mengapresiasi keberadaan PT Permata Putra Pasifik di Kabupaten Sukoharjo itu. Pabrik pengolahan benih kedelai itu beroperasi menggunakan peralatan modern.

"Ini luar biasa karena ada penanam modal atau pengusaha yang berani masuk ke bidang penyediaan benih kedelai seperti halnya PT Permata Putra Pasifik ini," ujar Supriyanto saat memberikan sambutan dalam tinjauan itu.

Advertising
Advertising

Supriyanto berharap dengan beroperasinya PT Permata Putra Pasifik, produksi benih kedelai khususnya di wilayah Kabupaten Sukoharjo dapat lebih dioptimalkan lagi guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan kedelai.

"Kebutuhan benih kedelai kita, untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah itu, kalau misalnya luasan kita 60 ribu dikalikan 50 kilogram kan ada 3 ribu ton kebutuhannya. Nah kalau di Jateng ini (produsen benih kedelai) hanya ada ada satu, dengan produksi hanya sekitar 1.000- 1.500 ton, padahal produk benih kedelai Jawa Tengah itu untuk standar nasional, jadi kita selalu keteteran," ungkap Supriyanto.

Selanjutnya: Di sisi lain, Supriyanto mengakui produksi kedelai lokal belum ...

<!--more-->

Di sisi lain, Supriyanto mengakui produksi kedelai lokal belum bagus dan belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Hingga kini untuk mencukupi kebutuhan kedelai itu Indonesia harus mengimpor.

Ia menyebutkan impor kedelai dilakukan terutama karena masyarakat, khususnya produsen tempe atau tahu lebih memilih menggunakan kedelai yang besar dibandingkan kedelai kecil.

"Permasalahan bukan karena si pengusaha maunya yang impor, tapi karena masyarakat, khususnya para pembuat tempe atau tahu cenderung lebih memilih kedelai besar," katanya.

Sementara di sisi lain, dari petani sendiri cenderung lebih memilih varietas kedelai yang produknya kecil-kecil. Jika para petani itu didorong untuk beralih varietas cenderung sulit.

"Kita memang masih banyak impor karena kedelai yang dikembangkan petani (lokal) yang dipilih adalah kedelai yang kecil-kecil. Padahal pengusaha tempe biasanya menginginkan kedelai yang besar. Sementara petani kita itu kalau diminta bergeser ke varietas yang punya produk besar, rodo kangelan (agak sulit). Padahal kalau bantuan benih dari kita cukup banyak," tuturnya.

Namun ia memastikan upaya untuk meyakinkan para petani kedelai dalam berproduksi tetap berjalan terus. Pemerintah juga akan terus mendorong agar kalangan petani kedelai dapat menjadikan pekerjaan mereka itu sebagai sumber penghasilan utama dan bukan sekadar pekerjaan sampingan.

Pilihan Editor: Harga Bahan Pokok Merangkak Naik Menjelang Idul Adha, Kenapa Telur dan Ayam Melonjak Paling Tinggi?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

5 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

10 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

28 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

28 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

32 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

32 hari lalu

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan.

Baca Selengkapnya