Marak Serangan Siber di Sektor Keuangan, Ini Strategi OJK

Selasa, 6 Juni 2023 17:27 WIB

Gedung OJK. Google Street View

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan buka suara soal maraknya serangan siber di sektor keuangan, terutama perbankan. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara mengatakan kasus itu terjadi di berbagai negara, sehingga semua institusi dan regulator terus waspada serta melakukan monitor dan penguatan terkait serangan siber ini.

"Tentu OJK sendiri melakukan pengamanan berlapis," tuturnya dalam Rapat Dewan Komisioner Mei 2023 yang disaksikan secara virtual pada Selasa, 6 Juni 2023.

Pengamanan tersebut, tuturnya, dilakukan baik pada jaringan, sistem email, aplikasi, database, server, hingga end point. Menurut dia, semuanya harus sesuai standar sistem keamanan internasional ISO 27001.

Ditambah, OJK juga memperkuat operasional keamanannya selama 24 jam sehari. Lalu memperbarui infrastruktur keamanan OJK. Ia juga menyatakan telah meningkatkan kesadaran para pegawai OJK tentang keamanan data pribadi dan ancaman serangan siber.

"Tentu di kalangan pegawai ini penting sekali melakukan security awareness dan sosialisasi mengenai keamanan siber kepada pegawai OJK," kata dia.

Advertising
Advertising

OJK pun melakukan penguatan backup data secara berkala di data center. Selanjutnya, memperketat kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang keamanan IT ini.

Seperti diketahui, belakangan terjadi serangan siber di Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI mengalami serangan ransomware hingga sistem mobile banking mereka tidak berfungsi selama berhari-hari. Kelompok hacker LockBit kemudian mengeklaim sebagai pihak yang melakukan penyerangan dan mencuri 15 juta catatan nasabah, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal.

LockBit mengaku mencuri dokumen keuangan, dokumen hukum, perjanjian kerahasiaan atau non disclosure agreement (NDA), dan kata sandi atau password semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di BSI. Belakangan, LockBit juga menyebarkan percakapan yang mereka klaim sebagai percakapan negosiasi mereka dengan perwakilan BSI di situsnya. Klaim LockBit itu sudah dibantah BSI.

Kemudian serangan siber terjadi di PT BFI Finance. Awal mulanya, BFI menyatakan sedang melakukan pemeliharaan sistem dan jaringan pada Senin, 22 Mei 2023. Sehingga beberapa layanan tidak bisa digunakan. BFI mengumumkan soal pemeliharaan sistem tersebut melalui akun Twitter resminya.

Tiga hari berikutnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan BFI Finance telah mengalami serangan siber. Menanggapi hal tersebut, Direktur BFI Finance Indonesia, Sudjono menegaskan tidak ada kebocoran data nasabah dalam serangan itu.

Sudjono kemudian mengatakan perseroan akan melakukan antisipasi dengan melakukan temporary switch off beberapa sistem utama. Langkah tersebut menyebabkan layanan kepada konsumen dan beberapa kegiatan operasional terganggu.

Pilihan Editor: Profil PT INKA, Perusahaan BUMN yang Bakal Disuntik PMN Rp 3 Triliun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

8 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

3 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

3 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

6 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

7 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya