BPS Sasar juga Pelaku Urban Farming di Perkotaan di Sensus Pertanian 2023

Jumat, 2 Juni 2023 21:19 WIB

Sensus Pertanian pada pelaku urban farming di Jakarta Utara yang membudidayakan anggur di atap rumah. Kredit: Badan Pusat Statistik (BPS).

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengadakan Sensus Pertanian 2023 atau ST2023 mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023 di seluruh Indonesia. Kepala BPS Bagian Pertanian Kadarmanto mengungkap sensus tersebut juga menyasar masyarakat perkotaan, termasuk pelaku urban farming.

"Warga daerah perkotaan juga menjadi responden survei," kata Kadarmanto melalui keterangan tertulis, Jumat, 2 Juni 2023.

Syaratnya yaitu warga tersebut mengusahakan budidaya pertanian. Selain itu, informasi mengenai warga itu diperoleh dengan cara snowball alias dari narasumber lain, seperti Ketua RT. Baru kemudian petugas akan mendatanya.

Untuk daerah pedesaan atau wilayah konsentrasi pertanian, kata dia, petugas sensus akan mendatangi secara door to door untuk mencari petani.

"Jadi pendataan di daerah perkotaan selain wilayah non konsentrasi usaha pertanian tidak door to door, tetapi yang didatangi hanya yang sudah diperoleh dari narasumber sebagai pelaku usaha pertanian," tutur Kadarmanto.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan, ada tiga jenis responden dalam Sensus Pertanian 2023, yaitu Usaha Pertanian Perorangan (UTP) atau petani, Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL). "Iya, urban farming dicakup," kata dia.

Lebih jauh dia menuturkan, syarat untuk dicakup dalam Sensus Pertanian 2023 adalah hasil panennya harus dijual sebagian atau seluruhnya, kecuali subsektor tanaman pangan.

Sebagai informasi, Sensus Pertanian dilakukan BPS setiap 10 tahun sekali sejak 1963. Sensus kali ini merupakan Sensus Pertanian ketujuh.

Pelaksanaan ST2023 telah dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pada 15 Mei 2023 lalu di Istana Negara, Jakarta.

“Saya mendukung pelaksanaan ST2023 agar sensus ini betul-betul menghasilkan data yang akurat, terkini, dan terpercaya," kata Jokowi.

Dia menyampaikan, pertanian merupakan sektor strategis dan melibatkan hajat hidup orang banyak. Oleh sebab itu, dia menegaskan perlunya akurasi data ST2023 untuk menghasilkan akurasi kebijakan.

AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA

Pilihan Editor: Kenaikan Harga Telur Bakal Sumbang Inflasi Mei, Kemendag: Naik Sejak Lebaran

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

15 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya