Pertumbuhan Ekonomi di Tahun Politik, Kemenkeu: Investasi Disebut Melambat, tapi Konsumsi Tinggi
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 31 Mei 2023 19:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu tak menampik bahwa tahun politik 2024 akan menimbulkan ketidakpastian bagi perekonomian Indonesia. Meski begitu, dia menilai, tahun politik kali ini akan berbeda, bahkan pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional bakal berkisar 5,3-5,7 persen di tahun depan itu.
Febrio mengakui bahwa banyak analis yang mengatakan bahwa pada masa pemilihan umum serentak atau pemilu biasanya invetasi akan melambar, karena wait and see. Namun, menurut dia, di sisi lain konsumsi biasanya tinggi karena aktivitas pemilu ini melibatkan jutaan orang.
“Ada banyak kegiatan, itu bahkan disebut pesta demokrasi,” ujar Febrio dalam konferensi pers di Aula Gedung RM Notohamiprodjo, Kemenkeu, Jakarta Pusat, pada Rabu, 31 Mei 2023.
Kemenkeu telah menyiapkan alokasi dana sebesar Rp 25,01 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung pemilihan umum serentak atau pemilu serentak pada tahun 2024. Anggaran itu berasal dari APBN tahun anggaran 2022 dan 2023.
Rinciannya, anggaran Rp 25,01 triliun tersebut akan dialokasikan ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan kementerian/ lembaga. Anggaran terbesar senilai Rp 15,49 triliun untuk KPU, sebanyak Rp 6,91 triliun untuk Bawaslu, dan senilai Rp 2,61 triliun untuk kementerian/ lembaga.
Selanjutnya: “Anggaran 2024 sudah disiapkan, sehingga ..."
<!--more-->
“Anggaran 2024 sudah disiapkan, sehingga enggak ada masalah. Tapi di satu sisi itu juga akan push terhadap sisi (Produk Domestik Bruto) PDB-nya juga,” kata dia.
Sedangkan untuk sisi investasi, Febrio menjelaskan, peluangnya sudah terlihat bahkan masih ada, di mana sudah banyak perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana atau IPO di pasar modal. Karena, dia berujar, memang saat ini momentum pertumbuhan di Indonesia masih ada.
Dia melihat pada 2023 ini, di beberapa negara peluangnya tidak banyak untuk tumbuh. Dengan adanya tantangan geopolitik, banyak negara yang harus melakukan relokasi industrinya dari Cina keluar, salah satu tujuannya adalah Indonesia.
“Kita bersyukur karena kita mengelola ekonomi kita selama 2-3 tahun terakhir dengan sangat baik dibandingkan banyak negara,” ucap Febrio.
Pilihan Editor: Pertumbuhan Ekonomi RI 2045 Dibidik Tujuh Persen, Bappenas Rincikan Target yang Harus Dipenuhi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini