TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2045 mampu mencapai rata-rata 7 persen.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, saat ini yang dibutuhkan Indonesia yaitu adanya transformasi ekonomi guna mendorong kembali tingkat produktivitas yang sedang melandai di tengah persaingan global yang meningkat.
“Saat ini upaya transformasi ekonomi menjadi kunci. Nah oleh sebab itu, di dalam transformasi ekonomi ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi ke depan tidak cukup 5 persen, tapi harus di antara 6 sampai 7 persen,” kata Amalia, di Jakarta, Senin 29 Mei 2023.
Amalia merincikan, transformasi ekonomi 2045 untuk Produk Domestik Bruto (PDB) ditargetkan 9,8 triliun dolar AS dengan Indonesia berada di posisi 5 besar dunia. Produk Nasional Indonesia (PNI) atau Gross National Income (GNI) per kapita ditargetkan 30.000 dolar AS dengan middle income class di angka 80 persen.
Selain itu, rata-rata pertumbuhan investasi 6,8 persen. Pada industri manufaktur, Bappenas menyasar kontribusi PDB 28 persen dan kontribusi tenaga kerja 25,2 persen.
Adapun empat tahapan dalam menuju transformasi ekonomi Indonesia 2045. Tahap pertama untuk tahun 2025-2029, Indonesia ditargetkan telah menyempurnakan hilirisasi sumber daya alam (SDA) serta penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja dengan kisaran pertumbuhan ekonomi 5,7 persen-5,9 persen.
Selanjutnya: Indonesia harus mengalami peningkatan produktivitas secara masif