Blok Masela Menggantung, DPR RI: Pemerintah Harus Tegas ke Shell

Rabu, 31 Mei 2023 13:05 WIB

Blok Masela. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nasib proyek pengeboran blok Masela masih belum jelas pelaksanaannya, setelah perusahaan minyak asal Inggris, Shell menyatakan mundur tapi tak kunjung melepas hak partisipasi atau participating interest (PI).

Menanggapi itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta pemerintah berperan aktif dan tegas ambil keputusan sehingga masalah tersebut lebih jelas, tidak menggantung seperti sekarang.

"Pemerintah harus tegas. Jangan mau dipermainkan oleh perusahaan ini, sehingga operasional blok migas ini tersandera dan molor terus," kata Mulyanto melalui keterangan resminya, Rabu 31 Mei 2023.

Mulyanto menyebut selama ini pemerintah belum menunjukkan ketegasannya dalam pengelolaan proyek Blok Masela. Hal itu terlihat dari mundurnya waktu operasional dari yang sebelumnya direncanakan pada tahun 2027, lalu mundur menjadi tahun 2029.

"Kemudian dengan kondisi investasi seperti sekarang ini diperkirakan akan molor lagi. Bahkan nasibnya menjadi tidak jelas," katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Mulyanto, pemerintah jangan sekedar gertak sambal dan masih tetap membuka opsi revisi dan perpanjangan POD (plan of development).

Sesuai regulasi yang ada maka 5 tahun sejak POD tahun 2019, yakni tahun 2024 apabila tidak ada kemajuan yang berarti maka blok ini harus diterminasi dan dikembalikan kepada negara.

"Kalau ini terjadi maka Shell tidak akan dapat apa-apa. Semua investasi yang ada akan hangus. Karena semuanya kembali menjadi milik negara," kata Mulyanto.

"Tentu saja kita harus adil kepada Inpex yang terus konsisten dengan investasinya di Blok Masela. Mereka tetap harus diberi kesempatan dan prioritas untuk mengelola blok ini," tambahnya.

Mulyanto menyebut Komisi VII DPR RI akan menanyakan masalah ini dan kesiapan Pertamina untuk mengelola 35 persen hak partisipasi yang sekarang ini masih dimiliki Shell. Termasuk juga opsi terminasi Blok Masela pada tahun 2024.

"Kalau tahun 2024 ini Blok Masela dikembalikan kepada negara maka pemerintah dapat melelangnya dengan prioritas untuk BUMN alias Pertamina. Nah, bila ini terjadi maka Pertamina bisa dapat Blok Masela ini secara gratis," katanya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dibuat jengkel dengan kelakuan perusahaan minyak asal Inggris yakni Shell. Pasalnya, sampai hari ini perusahaan tersebut tak mau melepas hak partisipasinya atau participating interest (PI) di Blok Masela.

Padahal, Shell telah menyatakan mundur untuk garap proyek penambangan di Blok Masela. Dengan tidak dilepasnya PI tersebut, membuat proyek tersebut tertahan sampai hari ini.

"Shell ini udah mundur nggak bertanggung jawab," kata Arifin di kantor Kementerian ESDM, Jumat 26 Mei 2023.

Arifin mengatakan karena ulah Shell tersebut, Indonesia merasa dirugikan, karena jika proyek penambangan Blok Masela tergarap maka akan menghasilkan gas sebesar 1.600 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 MMSCFD, serta 35.000 barel minyak per hari.

Blok Masela digarap oleh perusahaan asal Jepang yakni Inpex Corporation sebagai operator dengan kepemilikan saham 65 persen dan sisanya dipegang oleh Shell Upstream Overseas Services sebesar 35 persen.

Pilihan Editor: Menteri ESDM: Shell sudah Mundur dari Blok Masela Tidak Bertanggung jawab

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

1 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya