Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Sabtu, 27 Mei 2023 10:29 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Kenaikan harga komoditas ini dipicu oleh keyakinan atas permintaan minyak selama akhir pekan Memorial Day dan para pejabat tampaknya hampir mencapai kesepakatan dalam pembicaraan plafon utang di Amerika Serikat.

Adapun harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 84 sen atau 1,17 persen menjadi US$ 72,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 69 sen atau 0,9 persen, menjadi US$ 76,95 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kedua harga acuan membukukan kenaikan minggu kedua dengan Brent meningkat 1,7 persen, sedangkan harga WTI naik 1,6 persen.

Sebanyak 42,3 juta orang di Amerika Serikat akan bepergian pada akhir pekan Memorial Day mendatang. Artinya, menurut American Automobile Association, pekan tersebut bakal menjadi yang tersibuk ketiga sejak tahun 2000.

Sementara itu, pedagang tetap yakin pada pembicaraan plafon utang AS bisa rampung menjelang tenggat waktu. Meski begitu, pasar tetap berhati-hati karena pembicaraan utang mungkin berlarut-larut dan ada kekhawatiran baru tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan akan mengekang permintaan setelah data belanja konsumen AS dan data inflasi yang kuat.

Advertising
Advertising

Analis pemasok informasi pasar FX Empire, Vladimir Zernov, menilai rebound-nya harga minyak WTI karena laporan menunjukkan bahwa Partai Demokrat dan Republik akan segera mencapai konsensus pada kesepakatan plafon utang.

Namun begitu, tetap ada kemungkinan negosiator akan mencapai kesepakatan pada Jumatm 26 Mei 2023 untuk menaikkan plafon utang pemerintah AS sebesar US$ 31,4 triliun. Pembicaraan dapat dengan mudah berlanjut hingga akhir pekan, kata seorang pejabat pemerintahan Biden.

Pada pekan ini, Amerika Serikat memiliki 570 rig pengeboran minyak aktif, lima rig lebih sedikit dari minggu sebelumnya. Data ini dirilis oleh perusahaan jasa minyak Baker Hughes pada Jumat kemarin, 26 Mei 2023.

ANTARA

Pilihan Editor: Harga Minyak Terperosok 3,38 Persen, WTI di Posisi USD71,83 per Barel

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

17 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

20 jam lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

1 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

3 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya