PMI Manufaktur Global Kontraksi 8 Bulan Berturut-turut, Sri Mulyani: RI Ekspansi dan Akselerasi

Selasa, 23 Mei 2023 11:04 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN tahun 2024 dalam Rapat Paripurna ke-23 masa persidangan V tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Purchasing Managers Index atau PMI manufaktur secara global mengalami kontraksi selama delapan bulan berturut-turut. Bagaimana dengan Indonesia?

"Mayoritas 52 negara yang diobservasi, semuanya mengalami kontraksi, seperti Jepang, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Eropa, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Barazil, Afrika Selatan, Korea Selatan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA pada Senin, 22 Mei 2023.

Dia melanjutkan 13 persen dari negara yang diobservasi mengalami ekspansi, yaitu di atas level 50. Meski mengalami ekspansi, PMI manufaktur negara-negara tersebut melambat. Contohnya Rusia, Singapura, dan Filipina.

"Hanya 34,8 persen dari negara yang diobservasi mengalami ekspansi di atas 50 dan akselerasi naik dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Sri Mulyani.

Di dalam kategori ini, kata dia, Indonesia termasuk. Selain itu, ada pula India, Thailand, Turki, Kanada, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Meksiko. "Indonesia termasuk dari 34 persen yang ekspansi dan akselerasi," tegas Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Menurut dia, hal tersebut menggambarkan posisi Indonesia yang resilien terhadap kenaikan suku bunga yang sangat tinggi dari berbagai negara dan bahkan di Indonesia. "Dan kita masih bertahan. Ini hal yang positif yang kita jaga," tutur Bendahara Negara itu.

Dia menjelaskan, hal tersebut terlihat dan dikonfirmasi dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal I Indonesia yg mencapai 5,03 persen year on year. "Mayoritas negara-negara lain di Eropa dan ASEAN terpukul oleh kenaikan dari policy rate dan inflasi yang tinggi, yang menyebabkan ekonomi mereka mengalami pelemahan," ujar Sri Mulyani.

Pilihan Editor: Kepala Bappenas Targetkan Ekspor ke Uni Eropa Capai USD 30 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

11 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

13 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya