Sebut Transisi Energi Tetap Berjalan, Ketua Tim Pelaksana KPPIP: Kami Dorong Project PLTS dan Kawasan Industri Hijau
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 14 Mei 2023 19:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo memastikan komitmen pemerintah untuk melakukan transisi energi akan terus berjalan. Strateginya, kata dia, ada di tangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Ya, kalau menurut saya, kalau presiden sudah bilang, masa nggak komitmen, sih?" ujar Wahyu ketika ditemui di sela acara Funwalk Sewindu PSN di Komplek Stadion Gelora Bung Karno pada Minggu, 14 Mei 2023.
Namun soal pendanaan melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang disepakati dalam KTT G20 di Bali, Wahyu belum bisa memberi keterangan lebih lanjut. "Saya nggak familiar sama itu. Tapi kalau saya, pokoknya project-project, misalnya PLTS, itu kami dorong. Kawasan industri yang green, kami dorong," tuturnya.
Wahyu juga mengatakan pemerintah terbuka dengan investor yang masuk untuk menggarap proyek ini. "Dari dalam negeri maupun luar negeri, asalkan untuk bangun negara kita, kenapa nggak?" ucapnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pendanaan transisi energi melalui skema JETP masih belum jelas didapatkan oleh pemerintah.
Luhut mengatakan saat dia berkunjung ke Ibu Kota Amerika Serikat (AS), Washington, D.C bulan lalu, belum ada kejelasan tentang pencairan dana tersebut.
"Waktu saya ke Washington bulan lalu, kami paparin mereka bilang iya. Terus saya bilang where is the money? Ao ao...ngomong doang,” kata Luhut di acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas, di The Westin Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.
Luhut mengatakan belum jelasnya skema pinjaman ditengarai menjadi alasan belum cairnya dana senilai US$ 20 miliar atau setara dengan Rp 310,7 triliun (asumsi kurs Rp15.535 per dolar AS) pada saat KTT G20 di Bali akhir tahun lalu.
Luhut pun geram, karena kesepakatan JETP itu sudah masuk dalam pembahasan saat gelaran KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu. Namun, Luhut percaya diri tanpa JETP, Indonesia tetap bisa menjalankan programnya.
"Kalau kasih harga loan-nya dengan harga commercial loan, forget it we can do it by own, kenapa kalian ngatur-ngatur," begitu kata Luhut.
RIRI RAHAYU | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA