Pengusaha Nikel Minta Pemerintah Pertimbangkan Rencana Penerapan Pajak Ekspor, Begini Jawaban Luhut

Rabu, 10 Mei 2023 15:00 WIB

Ekskavator memuat bijih nikel mentah ke dalam dump truck di lokasi penambangan nikel milik PT Vale di Sorowako, provinsi Sulawesi Selatan, 29 Maret 2023. PT Vale Indonesia saat ini sudah memiliki satu fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel di Sorowako dengan kapasitas 70.000 ton nikel matte. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus menyebutkan harga produk olahan bijih nikel saat ini sudah mendekati biaya produksi, sehingga dia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana penerapan pajak ekspor.

Apalagi, menurut Alexander, konsumsi industri dalam negeri masih belum sanggup untuk menyerap seluruh feronikel, nikel pig iron (NPI), dan nikel matte.

“Tidak ada pajak ekspor saja tidak ada yang beli. Kalau ada pajak, siapa yang beli. Apalagi serapan dalam negeri minim,” kata Alexander di The Westin, Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.

Dia menambahkan, pemerintah harus mempertimbangkan rencana pengenaan pajak ekspor ini dengan melihat situasi sekarang, karena harga NPI saat ini sudah jauh turun.

Alexander mengatakan turunnya harga produk dan permintaan nikel disebabkan suplai global yang berlebih di tengah menurunnya permintaan baja tahan karat atau stainless steel.

Advertising
Advertising

"NPI atau feronikel ini kan turunan berikutnya adalah stainless steel. Permintaan stainless steel dunia juga turun, karena kontruksi dunia turun. Karena inflasi tinggi, suku bunga juga tinggi, nah pasti pembangunan juga turun kan," katanya.

Alexander menyebutkan merosotnya permintaan fernonikel, nikel pig iron (NPI), dan nikel matte global sejalan dengan penurunan serapan stainless steel dunia. Kondisi ini terjadi karena anjloknya proyek pembangunan, infrastruktur, hingga bisnis properti seperti real estate.

Selanjutnya: Karena itu, sebagai pelaku usaha....

<!--more-->

Karena itu, sebagai pelaku usaha, Alexander meminta agar pemerintah dapat mempertimbangkan kembali rencana pajak ekspor di situasi harga nikel yang anjlok seperti saat ini.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pemerintah memang masih membahas rencana penerapan pajak ekspor tersebut. Dia mengakui salah satu faktor yang jadi pertimbangan adalah lantaran harga nikel yang saat ini jatuh.

"Sekarang kami siapkan. Lagi dihitung dengan cermat. Intinya begini, kami (pemerintah) cari keseimbangan. Kemarin agak cepat memberikan (menginformasikan) pengenaan pajak ekspor karena harga nikel lagi bagus, sehingga volume produksinya terlalu tinggi dan harganya turun," ujar Luhut pada kesempatan yang sama.

Menurut Luhut, pemerintah memang akan melakukan pengenaan pajak ekspor nikel itu saat harga nikel bagus, tidak seperti sekarang yang sedang jatuh. Karena itu, hal ini masih dipertimbangkan dengan hati-hati oleh pemerintah. Pemerintah masih akan melihat perkembangannya.

Luhut menegaskan, pengenaan bea keluar produk hilirisasi NPI dan feronikel akan diambil ketika harga nikel dalam kondisi bagus. Selan itu, pemerintah juga sudah tidak memberikan izin pembangunan smelter nikel lagi kecuali perusahaan itu menggunakan energi bersih.

"Kalau sudah pakai energi bersih, yang lain kan juga akan mengikuti," kata Luhut.

Pilihan Editor: BSI Kena Serangan Ransomeware? Pakar Siber: Hacker Biasanya Minta Tebusan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

3 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

3 jam lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

5 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

6 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

7 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

8 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

13 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

13 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

13 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya