Kuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 4 Mei 2023 19:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia membukukan pendapatan usaha secara grup hingga US$ 602,99 juta atau senilai Rp 8,8 triliun dengan acuan Rp 14.628 per dolar AS pada kuartal I tahun 2023. Angka ini meningkat 72 persen dibanding pendapatan usaha triwulan I 2022 yakni senilai US$ 350,15 juta.
“Pertumbuhan pendapatan usaha ini selaras dengan peningkatan trafik penumpang yang berhasil dicatatkan Garuda Indonesia Group pada Kuartal I tahun 2023 yang sedikitnya berjumlah 4,5 juta penumpang atau tumbuh sekitar 60 persen dibanding kuartal I tahun 2022 sebanyak 2,7 juta penumpang,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Mei 2023.
Menurut Irfan, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada kuartal I tahun ini menjadi outlook positif bagi kinerja usaha perusahaan.
Sebab, di tengah periode awal tahun yang dikenal sebagai periode low season bagi sektor industri penerbangan, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan kinerja solid pada pendapatan usahanya dengan kinerja operasional yang semakin komprehensif melalui pembukuan cash flow atau arus kas positif..
“Perusahaan berhasil mencatatkan komposisi pencatatan kas masuk yang lebih besar dibandingkan beban operasi,” ujar Irfan.
Selanjutnya: penurunan rugi bersih sebesar 50,91 persen
<!--more-->
Irfan menjelaskan, pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada kuartal I tahun 2023 ditunjang oleh capaian pendapat penerbangan berjadwal US$ 506,82 juta yang tumbuh sebesar 87 persen. Selain itu, ada komposisi pendapatan lainnya yang tumbuh sebesar 50 persen menjadi US$ 83,35 juta pada tiga bulan pertama di tahun 2023 ini.
Lebih lanjut hingga Maret 2023, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 92 persen yakni menjadi US$ 71 juta atau membaik dibandingkan dengan EBITDA pada periode yang sama di tahun 2022 sebesar US$ 37 juta.
“Pada kuartal I tahun ini, Garuda Indonesia juga mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 50,91 persen menjadi US$ 110,03 juta dari kuartal I tahun lalu sebesar US$ 224,14 juta,” kata Irfan.
Irfan mengatakan Garuda Indonesia pada akhir Maret 2023 lalu juga menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap kreditur yang termasuk dalam klasifikasi kreditur dengan nilai tagihan hingga Rp 255 juta. Pemenuhan kewajiban tersebut sejalan dengan Perjanjian Perdamaian PKPU yang sebelumnya telah disahkan melalui putusan homologasi PN Jakarta Pusat, dan dalam implementasinya turut diselaraskan dengan fokus misi transformasi yang berjalan.
“Penyelesaian kewajiban Garuda Indonesia tersebut telah dirampungkan terhadap 254 kreditur yang memiliki nilai tagihan hingga Rp 255 juta. Dengan total nilai tagihan yang dibayarkan mencapai hingga Rp 15.432.720.782,” ungkapnya.
Pilihan Editor: Siapkan 14 Armada Pesawat Berbadan Lebar, Garuda Layani 104 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini