Trimegah Bangun Persada Raih Pendapatan Rp 4,8 T pada Kuartal I 2023

Rabu, 3 Mei 2023 19:22 WIB

Konferensi pers initial public offering (IPO) perusahaan nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) pada Jumat, 17 Maret 2023 di Jakarta. NCKL akan menawarkan 12 hingga 13 persen sahamnya kepada publik. Tempo/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan tambang dan hilirisasi nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. dan entitas anak (NCKL) atau dikenal Harita Nickel mencatatkan pendapatan Rp 4,8 triliun pada kuartal I 2023.

Pendapatan tersebut naik 74,6 persen dibandingkan kuartal I 2022. Adapun laba bersih pemilik entitas induk dilaporkan Rp 1,4 triliun pada kuartal I 2023.

"Untuk segmen penambangan nikel, setelah dilakukan eliminasi, pendapatan NCKL naik sebesar 71,3 persen menjadi Rp 912,8 miliar dari Rp 532,9 miliar," kata manajemen Trimegah Bangun Persada melalui keterangan resmi pada Rabu, 3 Mei 2023.

Sementara untuk segmen pengolahan nikel, pendapatan perusahaan naik 75,4 persen menjadi Rp 3,9 triliun pada kuartal I 2023 dari Rp 2,2 triliun pad kuartal I 2022. Menurut manajemen Harita Nickel, peningkatan tersebut sebagian besar karena peningkatan volume dan lini produksi di perseroan dan entitas anak.

"Pada kuartal I 2023, perseroan mencatatkan kenaikan laba bruto sebesar 13,6 persen menjadi Rp 1,6 triliun dari Rp 1,4 triliun di kuartal I 2022," ujar manajemen.

Advertising
Advertising

Marjin laba bruto turun menjadi 32,7 persen, sedangkan rasio biaya operasi ke pendapatan tetap sebesar 4,2 persen karena penurunan harga batu bara dan BBM dibanding kuartal I 2022.

Selanjutnya: Sementara itu, laba periode berjalan adalah....

<!--more-->

Sementara itu, laba periode berjalan adalah Rp 1,5 triliun, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,6 triliun. Ini disebabkan melemahnya harga nikel, kobalt, dan menguatnya rupiah di kuartal I 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pihak manajemen Trimegah Bangun Persada berkomitmen berinvestasi dan membangun fasilitas produksi untuk meningkatkan volume dan nilai tambah produk mereka.

"Perseroan juga akan terus menjaga posisi keuangan yang sehat dan kuat untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja ke depan," tutur manajemen.

Sampai 31 Maret 2023, lini produksi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF), entitas anak perseroan PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF), telah menyelesaikan pembangunan lima dari delapan lini produksi yang tengah dibangun.

"Tiga lini produksi sedang dalam tahap penyelesaian dan diperkirakan akan selesai pada akhir kuartal kedua tahun ini," ujar manajemen Trimegah Bangun Persada.

Dengan demikian, total kapasitas produksi HJF akan sebesar 95 ribu metal ton per tahun jika pembangunan semua lini produksi telah rampung.

Selanjutnya: Jika digabung dengan kapasitas produksi....

<!--more-->

Jika digabung dengan kapasitas produksi entitas anak perseroan PT Megah Surya Pertiwi (MSP), yang memiliki kapasitas produksi 25 ribu metal ton per tahun, total kapasitas produksi perseroan akan naik menjadi 120 ribu metal ton per tahun.

Selain itu, NCKL juga telah menyelesaikan lini ke-3 produksi refinery High Pressure Acid Leach atau HPAL dan mampu mencapai 100 persen kapasitas produksi dalam 2 bulan, sehingga total kapasitas produksi MHP naik dari 37 ribu metal ton per tahun pada 2022 menjadi 55 ribu metal ton per tahun di 2023.

Tak hanya itu, Harita Nickel akan melakukan bisnis proses lebih ke hilir dengan memasuki fase commisioning untuk produksi nikel sulfat sejak awal April 2023.

"Ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam industri baterai kendaraan listrik, dengan hadir dan beroperasinya pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia," tutur manajemen Harita Nickel.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Temui Investor Korea di Incheon, Bahas Rencana Investasi di Bidang Energi Terbarukan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

31 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya