Luhut Sebut Fenomena El Nino Berpotensi Sebabkan Inflasi, Pemda Diminta Bersiap

Kamis, 27 April 2023 07:18 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait kerja sama Indonesia-China di Jakarta, Senin, 10 April 2023. (ANTARA/Ade Irma J/rst)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan suhu tinggi yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang berpotensi menyebabkan inflasi.

Luhut melalui laman Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, mengatakan pada hari pertama pasca libur Idul Fitri ada satu hal penting untuk dikoordinasikan setelah dia menerima banyak pertanyaan, sekaligus merasakan langsung suhu di beberapa daerah terasa tinggi.

Mengutip Organisasi Meterorologi Dunia (WMO), Luhut menyampaikan fenomena La Nina yang telah terjadi selama tiga tahun berturut-turut dan membawa cuaca lebih basah akhirnya telah berakhir. "Sebagai gantinya, El Nino akan membawa suhu menjadi lebih tinggi sehingga membuat cuaca menjadi lebih kering," tulis Luhut dalam unggahannya, Rabu 26 April 2023.

Berdasarkan data yang dia dapat, Luhut mengatakan suhu laut juga telah mencapai rekor tertingginya sejak 2016 yang lalu. Belum lagi, lanjut dia, gelombang panas yang mendorong rekor suhu tertinggi di Asia akhir-akhir ini.

"Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan, El Nino diprediksi terjadi pada Agustus 2023 meski ketidakpastian di tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi," papar Luhut.

Advertising
Advertising

Belajar dari pengalaman 2015 lalu di Indonesia, kata dia, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas dan juga kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah.

"Hal ini tentunya berkorelasi terhadap turunnya produksi pertanian dan pertambangan berdasarkan data IMF. Belum lagi dampak luas terhadap inflasi Indonesia dikarenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan," ungkap Luhut.

Selanjutnya: 3 dari 5 rumah tangga kehilangan pendapatan akibat kekeringan<!--more-->

Dia melanjutkan, diperkirakan 41 persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrem di tahun tersebut. Mengutip data World Food Programme, Luhut mengatakan tiga dari lima rumah tangga kehilangan pendapatan akibat kekeringan, serta satu dari lima rumah tangga harus mengurangi pengeluaran untuk makanan akbat kekeringan.

"Untuk itu, kami akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun," ujar Luhut.

Dia juga meminta seluruh kementerian/lembaga terkait, juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini dan memperhitungkan langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali.

Setidaknya sejak saat ini, lanjut Luhut, pihaknya telah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino. "Mari kita semua tetap waspada dan saling menjaga di masa-masa sulit seperti ini, sehingga kerugian yang terjadi akibat peralihan cuaca bisa kita reduksi bersama demi kemaslahatan masyarakat Indonesia seluruhnya," tuturnya.

Pilihan Editor: Top 3 Tekno Berita Kemarin: Waspada Musim Kemarau dan El Nino, Gempa Zona Subduksi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

11 jam lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

22 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

1 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

1 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

2 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

2 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya