Memilih Tidak Mudik, Menteri Budi Karya: Tol Cipali Adalah Pertarungan
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Agung Sedayu
Minggu, 16 April 2023 16:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tidak akan mudik ke kampung halamannya di Palembang untuk lebaran tahun ini. Dia mengaku harus melakukan pemantauan arus mudik di lapangan.
"Dua minggu terakhir keliling ke Pelabuhan Merak, ke daerah-daerah, ke Surabaya, dan sebagainya. Tapi Tol Cipali adalah pertarungan," kata Budi Karya dalam podcast "Podkabs Episode 12" yang diunggah melalui YouTube Sekretariat Kabinet RI, Sabtu, 15 April 2023.
Untuk pemantauan arus mudik kali ini, Budi Karya berencana melakukan pemantauan udara dari Jakarta ke Cirebon. Kemudian menyusuri Cirebon sampai Semarang.
"Tidak mudik, tapi saya pikir enjoy. Di Semarang ketemu teman. Improve diri supaya pikiran tidak terganggu karena tidak bisa mudik," ungkapnya.
Lebih lanjut, Budi Karya mengimbau masyarakat untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor. Terlebih, kementeriannya telah mengadakan program mudik gratis.
Karena dirasa belum bisa mensubstitusi pemudik motor seluruhnya, Budi Karya pun berharap kementerian maupun pihak swasta turut membantu dengan mengadakan program yang sama. Setidaknya, untuk memberangkatkan karyawan masing-masing.
"Jangan jadi domain kami saja karena anggaran terbatas. Kalau dipikul banyak pihak, tentu ini akan lebih mudah," tuturnya.
Selain itu, Budi Karya berharap masyarakat bisa mudik lebih awal untuk mengurai kepadatan. Terlebih, pemerintah telah memajukan cuti bersama dari 21 April 2023 menjadi 19 April 2023. "Lakukan mudik tidak secara bersamaan. Kalau bisa, sebelum tanggal 19," kata dia.
Selanjutnya: Kementerian Perhubungan Memprediksi ...
<!--more-->
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang. Angka tersebut meningkat 14,2 persen dibanding pergerakan masyarakat di Lebaran tahun lalu yang mencapai 885,5 juta orang. Menhub Budi Karya Sumadi menyebut sejumlah faktor yang berpotensi meningkatkan pergerakan masyarakat kali ini.
"Ini karena sudah tidak ada PPKM, memasuki masa pra-endemi atau mendekati normal pasca-pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2022 lalu," kata Budi Karya melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Maret 2023.
Berdasarkan hasil survei Kemenhub, Budi Karya melanjutkan, pergerakan masyarakat saat lebaran nanti didominasi dari Pulau Jawa sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak, yakni Jawa Timur sebanyak 21,2 juta orang, Jawa Tengah sebanyak 18,7 orang, Jabodetabek sebanyak 18,3 juta orang, Jawa Barat 14,9 juta orang, dan Sumatera Utara sebanyak 4,4 juta orang.
Sementara itu, daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu Jawa Tengah sebanyak 32, 75 juta orang; Jawa Timur 24, 6 juta; Jawa Barat 20, 72 juta; Jabodetabek 8, 07 juta; dan Yogyakarta 5, 9 juta.
Puncak arus mudik, kata Budi Karya, diperkirakan terjadi pada Jumat, 21 April 2023. Pihaknya memprediksi terjadi pergerakan 17,7 orang. 'Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 atau 19 April 2023," ujar dia. Sementara arus balik diprediksi terjadi pada 25 hingga 26 April 2023.
Baca juga: Diskon Tarif Tol Jakarta-Cikampek Berlaku Hari Ini, Berapa Tarifnya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.