Sejarah Bisnis Kapal Api yang Terjerat Isu PHK dan Bangkrut

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 April 2023 15:08 WIB

Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat memimpin aksi masa di depan Kantor Pajak menuntut Dirjen Pajak Suryo Utomo mundur dari jabatannya, Jumat 10 Maret 2023. TEMPO/Ade Ridwan Yandwiputra

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Api menjadi salah satu merek produk minuman yang sangat familiar di telinga para penikmat kopi di Indonesia. Di balik kepopulerannya, baru-baru ini kabar tidak mengenakkan datang menimpa. Bermula dari anak usaha produsen kopi tersebut, yakni PT Agel Langgeng yang melakukan PHK terhadap karyawannya dan berhadapan dengan kebangkrutan. Lantas, bagaimana sejarah bisnis Kapal Api hingga harus mengalami permasalahan ekonomi?

Sejarah Bisnis Kapal Api

Dilansir dari laman kapalapiglobal.com, PT Agel Langgeng merupakan bagian dari PT Kapal Api Global yang secara khusus memproduksi 4 produk, yaitu soft candy, compressed tablet, hard boiled candy, dan cookies. Perusahaan tersebut memiliki kantor dan pabrik di kawasan Pondok Ungu Medan Satria Bekasi Barat, Beji Pasuruan, dan Dawuan Tengah Cikampek.

PT Kapal Api Global juga menaungi 5 unit perusahaan lainnya, meliputi PT Santos Jaya Abadi, PT Excelso Multi Rasa, PT Fastrata Buana, PT Santos Premium Krimer, dan PT Sulotco Jaya Abadi. Induk perusahaan kopi Kapal Api itu telah berdiri sejak 2008 serta bergerak di sektor industri makanan dan minuman, termasuk kafe, distribusi, manufaktur, dan perkebunan.

Sementara itu, untuk merek kopi Kapal Api, Kopi ABC, Kopi Good Day, Kapal Api FresCo, dan Kopi Ya! yang dianggap melaksanakan PHK, dihasilkan oleh PT Santos Jaya Abadi. Sehingga PT Agel Langgeng yang di ambang pailit tidak membuat kopi yang selama ini dikenal oleh masyarakat Indonesia. Karena keduanya mempunyai manajemen yang berbeda dan tidak saling berkaitan.

PT Agel Langgeng beroperasi pertama kali di Bekasi pada 1993, kemudian berekspansi ke dua daerah lainnya. Mengutip dari situs agellanggeng.com, beberapa produk dari perusahaan tersebut, antara lain permen Relaxa, Gingerbon, Espresso, Coffee Candy, Bontea Green, biskuit Oat 8, Hi-Cal, dan Oatbits.

Sejarah Kopi Kapal Api

Advertising
Advertising

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman Internet Documents in Economics Access Service – Research Papers in Economic (IDEAS - RePEC), Kopi Kapal Api sudah ada sejak era kolonialisme Belanda, tepatnya pada 1927. Tiga orang bersaudara, yaitu Go Bi Tjong, Go Soe Loet, dan Go Soe Bin memutuskan untuk membangun pabrik penyangraian kopi di wilayah Pabean, Surabaya.

Produk kopi yang mereka buat diberi nama Kopi Bubuk Hap Hoo Tjan. Pada mulanya, kopi dijual keliling kampung dan sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Perak dengan mengendarai sepeda kayuh. Ketiga anak Go Soe Lot, yaitu Indra, Soetikno, dan Soedomo (pimpinan PT Santos Jaya Abadi) tak mau ketinggalan untuk membantu menjajakan kopi.

Mayoritas pelanggan Kopi Bubuk Hap Hoo Tjan berasal dari kalangan pelaut dan pekerja di pelabuhan. Karena hal tersebut yang menjadi inspirasi Soedomo untuk mencetuskan pendirian perusahaan skala kecil berlambang kapal api. Tak hanya itu, logo kapal api juga dipilih karena bermakna harapan, kemajuan teknologi, dan semangat juang.

Pendahulu Kopi Kapal Api tersebut terus berkembang dan diminati banyak orang. Pada akhirnya, ketiga bersaudara itu sepakat membagi pekerjaannya (kongsi). Tugas produksi dan penyangraian kopi diambil alih Go Soe Loet dan ketiga putranya. Sayangnya, lambat laun Kopi Bubuk Hap Hoo Tjan menderita penurunan omset dan terpaksa gulung tikar pada 1980-an.

Namun, perusahaan kopi kecil yang diinisiasi oleh Soedomo dan kedua saudaranya justru mampu bersaing di dunia industri makanan dan minuman. Berbekal pengalaman dan racikan kopi turun temurun, perusahaan Kopi Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi) mampu melebarkan sayap hingga masuk pasar mancanegara sejak 1985 serta berinovasi dengan mengeluarkan berbagai macam produk.

Pilihan editor: PHK di Anak Usaha Produsen Kopi Kapal Api, Partai Buruh: Agel Langgeng Melanggar Aturan

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Berita terkait

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

22 jam lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

1 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Federasi Serikat Pekerja Sebut Pembayaran Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata yang di PHK Senin

1 hari lalu

Federasi Serikat Pekerja Sebut Pembayaran Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata yang di PHK Senin

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia memastikan pesangon 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang terkena PHK dibayarkan Senin.

Baca Selengkapnya

Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

1 hari lalu

Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

Ratusan pekerja PT Sepatu Bata Tbk yang kena PHK akan mendapatkan pesangon sebesar 1 kali Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

1 hari lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

2 hari lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

2 hari lalu

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK di awal 2024. Bakal meningkatkan angka pengangguran.

Baca Selengkapnya

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

3 hari lalu

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

Republika telah memberhentikan 29 wartawan dan 31 staf pendukung pada Mei ini.

Baca Selengkapnya

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

3 hari lalu

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

Republika tidak merencanakan PHK gelombang berikutnya.

Baca Selengkapnya

Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

3 hari lalu

Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

Sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk atau Bata yang terkena PHK imbas penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat akan mendapatkan pesangon.

Baca Selengkapnya