Gapki Sebut Perlu Menyamakan Persepsi Hadapi Kampanye Negatif Sawit

Reporter

Antara

Editor

Grace gandhi

Rabu, 12 April 2023 19:53 WIB

Pekerja memuat tandan buah kelapa sawit untuk diangkut dari tempat pengumpul ke pabrik CPO di Pekanbaru, provinsi Riau, 27 April 2022. Jokowi terpaksa mengambil kebijakan ini karena kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng yang tak kunjung selesai hingga empat bulan lamanya. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan perlu ada penyamaan persepsi antara semua pihak untuk menghadapi kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit nasional.

"Untuk menghadapi persepsi negatif terhadap industri sawit Indonesia, maka perlu menyamakan persepsi. Pemerintah, pelaku usaha, petani, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat," kata Eddy dalam laporannya pada acara pengukuhan pengurus Gapki periode 2023-2028 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 12 April 2023.

Eddy menyampaikan berbagai strategi dan pendekatan perlu dilakukan secara terkoordinasi untuk menghilangkan kesalahan persepsi negatif tentang pengelolaan industri sawit Indonesia di mata dunia.

Oleh karena itu, Eddy melanjutkan, struktur kepengurusan Gapki yang baru saja dikukuhkan merupakan upaya untuk menghadapi tantangan, baik di dalam maupun di luar negeri. Kelapa sawit kini telah menjadi salah satu komoditas andalan pemerintah, khususnya sebagai sumber pangan dan energi.

Menurut Eddy, Indonesia menjadi produsen, konsumen, dan eksportir kelapa sawit terbesar di dunia. Pada 2022, pangsa produksi sebesar 59 persen, pangsa ekspor sebesar 54 persen, dan pangsa konsumsi sebesar 27 persen.

Advertising
Advertising

"Sehingga peran industri sawit Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dunia sangat penting, terlebih lagi untuk kebutuhan di dalam negeri," jelas Eddy.

Selanjutnya: Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam arahannya meminta....

<!--more-->

Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam arahannya meminta semua pihak terkait untuk membuat strategi guna melakukan kampanye positif industri sawit nasional, yang selama ini dituding sebagai penyebab perubahan iklim.

"Produksi CPO (sawit mentah) Indonesia yang sangat besar telah memunculkan kampanye negatif yang menuduh kelapa sawit sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim. Tentu ini menjadi tugas kita bersama, pemerintah, pengusaha kelapa sawit, petani kelapa sawit, beserta semua stakeholder terkait untuk menyusun strategi dan melakukan kampanye positif guna menekan isu tersebut," kata Ma'ruf Amin.

Tantangan global semakin menguat sejak Indonesia menjadi produsen utama kelapa sawit (CPO) dunia pada tahun 2006. Indonesia pun mendapat berkah besar karena permintaan produk olahan kelapa sawit terus meningkat. Namun, lanjut Wapres, hal itu memunculkan kampanye negatif terhadap industri sawit di Indonesia.

Menurut Ma'ruf Amin, argumen utama kampanye negatif sawit tersebut ialah kelapa sawit nasional dianggap merusak lingkungan, merusak hutan, menyerap banyak air, menyebabkan pemanasan global, merusak lahan gambut, serta minyak yang dihasilkan mengandung lemak.

Wapres Ma'ruf Amin meminta seluruh pihak terkait harus dapat berkomunikasi terkait informasi dan kebijakan secara efektif, serta membuktikan bahwa upaya pengembangan industri kelapa sawit nasional tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan.

Pilihan Editor: Pemerintah RI Kembali Nego Cina Turunkan Bunga Pinjaman Kereta Cepat jadi 3 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

3 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

4 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

4 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

4 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

6 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

7 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

9 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

9 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

9 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya