Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 85,61 Didorong oleh 3 Faktor Utama

Rabu, 12 April 2023 13:04 WIB

Ilustrasi kilang minyak. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi, 12 April 2023. Kenaikan harga komoditas itu dipicu oleh harapan pasar bahwa The Federal Reserve akan mengurangi pengetatan kebijakannya setelah laporan inflasi utama AS minggu ini dan melemahnya dolar AS serta ekspektasi jinak pada data persediaan mingguan minyak AS.

Adapun harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik US$ 1,79 atau 2,24 persen menjadi US$ 81,53 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni naik US$ 1,43 atau 1,7 persen menjadi US$ 85,61 per barel di London ICE Futures Exchange.

Salah satu pemicu kenaikan harga minyak dunia adalah indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun sekitar 0,4 persen pada Selasa. Hal ini lalu mendorong penguatan harga aset-aset berdenominasi dolar AS.

Selain itu, investor lebih optimistis bahwa The Fed untuk segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. Prospek The Fed menaikkan suku bunga acuan hanya sekali lagi dan dalam kenaikan 25 basis poin merupakan titik awal yang berguna, tetapi jalur kebijakan bank sentral akan bergantung pada data yang masuk. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Fed New York John Williams.

Berikutnya adalah faktor laporan inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat yang diharapkan bakal membantu investor mengukur lintasan jangka pendek untuk suku bunga.

Advertising
Advertising

Analis pemasok informasi pasar FX Empire, Vladimir Zernov, menilai kenaikan harga minyak WTI juga didorong oleh momentum kenaikan karena para pedagang fokus pada mundurnya dolar AS.

Selanjutnya: Dari sisi pasokan, survei oleh Reuters ...

<!--more-->

Dari sisi pasokan, survei oleh Reuters pada lima analis industri menyebutkan persediaan minyak mentah komersial AS turun sekitar 1,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 April 2023. Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan akan merilis data persediaan minyak mingguannya pada Rabu.

Sementara itu, analis pasar senior di OANDA, Edward Moya, menyatakan harga minyak mentah mempertahankan kenaikan sebelumnya setelah laporan prospek energi jangka pendek oleh EIA tidak mengandung guncangan produksi besar-besaran. Selain itu ada faktor peningkatan permintaan yang stabil selama beberapa tahun ke depan.

Meski begitu, data dari Cina menunjukkan inflasi konsumen pada Maret naik pada laju paling lambat sejak September 2021. Hal ini menunjukkan pelemahan permintaan berlanjut dalam pemulihan ekonomi yang tidak merata.

Secara umum, konsumsi bahan bakar cair global diprediksi meningkat 1,4 juta barel per hari pada 2023 dan sebesar 1,8 juta barel per hari pada 2024. Hal ini didapat dari laporan prospek energi jangka pendek terbaru yang dikeluarkan pada Selasa. Prakiraan konsumsi tersebut tidak berubah dari laporan bulanan sebelumnya.

ANTARA

Pilihan Editor: Harga Minyak Mentah Merosot, WTI di Posisi USD 79,74 per Barel

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya