Kronologis Kasus Debt Collector Pajak Soimah

Senin, 10 April 2023 16:35 WIB

Soimah Pancawati. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Artis sekaligus sinden Indonesia, Soimah Pancawati, menceritakan pengalaman tak menyenangkan dengan pegawai pajak beberapa waktu yang lalu. Perempuan asal Kabupaten Pati tersebut mengaku rumah kakak iparnya tiba-tiba pernah didatangi debt collector pajak.

Keluhan ini Soimah sampaikan kala menjadi pengisi acara di sebuah siaran yang ditayangkan pada kanal YouTube Mojokdotco. Tak sendiri, hadir pula budayawan Butet Kertaradjasa dan Puthut EA sebagai pembawa acaranya.

Lantas, bagaimana cerita Soimah didatangi debt collector pajak? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Debt Collector Pajak Datangi Rumah Kakak Ipar Soimah

Dikarenakan kesibukannya sebagai seorang artis Ibukota, Soimah lebih sering berada di Jakarta dibanding di kampung halamannya. Suatu hari, surat pajak untuk Soimah dikirim ke alamat rumah mertuanya. Pasalnya, alamat tersebut memang dicantumkan sebagai alamat rumah di KTP Soimah.

Advertising
Advertising

“Bapak itu selalu dapat surat (dari kantor pajak). Bapak kan kepikiran, mas, nggak tahu apa-apa,” ucap Soimah dalam podcast yang telah ditonton lebih dari 570 ribu kali tersebut.

“Akhirnya datang itu orang pajak ke tempat kakak saya, kakaknya Mas Koko (suami Soimah). Bawa debt collector, gebrak meja. Serius. Bawa dua (debt collector),” ujar Soimah.

Tak hanya itu, sebelumnya kakak ipar Soimah juga pernah mendapat surat dari kantor pajak karena dituduh menyembunyikan sang sinden. Bahkan, Soimah juga dituduh tidak mau menemui pegawai pajak yang datang ke rumahnya.

“Yang sebelumnya pernah ngomong dapat kiriman surat (kalau) saya (waktu) orang pajak datang tidak mau menemui. Padahal posisi saya di Jakarta. Jadi kakak saya dianggap menyembunyikan saya. Sampai gitu,” cerita Soimah.

“Padahal saya live lho di tv setiap hari. Harusnya kan orang se-Indonesia tahu, nggak usah di cek (ke rumah). Tapi kita dapat surat kaya gitu. Dianggap tidak mau menemui,” tambahnya.

Selanjutnya: Merasa Diperlakukan Seperti Koruptor ...

<!--more-->

Merasa Diperlakukan Seperti Koruptor

Perlakuan kurang menyenangkan dari oknum petugas pajak membuat Soimah merasa diperlakukan seperti koruptor. Terlebih pada kejadian baru-baru ini, Soimah mengaku mendapat pesan peringatan membayar pajak dengan bahasa yang kurang sopan.

“Terus yang terakhir ini, tahun ini, yang habis kejadian ini, (Soimah menerima peringatan) ‘Segera Bayar Pajak’. Pokoknya bahasanya nggak manusiawi lah, (diperlakukan) kaya maling,” kata Soimah di podcast bertajuk Blakasuta tersebut.

“Saya itu kan kerja, hasil dari jerih payah, proses yang panjang, keringat saya sendiri, bukan hasil maling, bukan hasil korupsi. Kok saya diperlakukan seakan-akan saya ini bajingan, saya ini koruptor?” tutur Soimah.

Tanggapan Kementerian Keuangan

Kementerian Keuangan akhirnya buka suara mengenai kasus debt collector pajak Soimah. Melalui sebuah video singkat, Juru Bicara Kemenkeu, Yustinus Prastowo, membantah pernyataan Soimah jika rumahnya di Yogyakarta didatangi petugas pajak yang didampingi oleh debt collector.

“Kami ingin mengklarifikasi pernyataan Mbak Soimah bahwa di dalam administrasi pajak dan Undang-Undang tidak ada debt collector. Jadi pastikan tidak mungkin ada petugas pajak datang didampingi debt collector,” ucap Yustinus Prastowo.

Di dalam peraturan pajak terdapat Juru Sita Pajak Negara (JSPN) yang sah dan dilengkapi dengan aturan serta perlengkapan administrasi jika harus melakukan penagihan pajak. Nantinya, JSPN akan menagih hutang pajak bila tertunggak dan tidak dibayar.

“Mbak Soimah tidak dalam posisi punya tunggakan pajak. Jadi pastikan tidak mungkin ada orang menagih pajak atau berperilaku sebagai debt collector,” tambahnya.

Baca juga: Panen Raya Belum Selesai, Jokowi Tegaskan Impor Beras Hanya untuk Cadangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bidik Erina Gudono di Pilkada Sleman, PDIP Bantul Jaring Nama Soimah Pancawati

15 hari lalu

Gerindra Bidik Erina Gudono di Pilkada Sleman, PDIP Bantul Jaring Nama Soimah Pancawati

Pilkada 2024 di kabupaten-kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) makin menggeliat dengan masuknya sejumlah nama populer seperti Erina Gudono dan Soimah

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

31 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota Polri Penembak Debt Collector Diproses Polda Sumsel, Kenali Aturan Hukum Tentang Tukang Tagih Utang Ini

38 hari lalu

Anggota Polri Penembak Debt Collector Diproses Polda Sumsel, Kenali Aturan Hukum Tentang Tukang Tagih Utang Ini

Aiptu FN anggota Polri lakukan penusukan dan penembakan terhadap debt collector yang lakukan penarikan paksa mobilnya. Apa aturan soal debt collector?

Baca Selengkapnya

Aiptu FN Polisi yang Menembak Debt Collector Buron, Polda Sumsel: Mobil Avanzanya Menunggak Cicilan 2 Tahun

41 hari lalu

Aiptu FN Polisi yang Menembak Debt Collector Buron, Polda Sumsel: Mobil Avanzanya Menunggak Cicilan 2 Tahun

Polda Sumsel telah memasukkan Aiptu FN polisi yang menembak dan menganiaya debt collector sebagai DPO. FN menunggak cicilan mobil 2 tahun.

Baca Selengkapnya