Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Industri Perhotelan Gagal Panen Tamu
Reporter
Jamal Abdun Nashr
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 3 April 2023 16:36 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Optimisme bakal panen pengunjung masih dirasakan para pelaku usaha perhotelan di Kota Solo dan sekitarnya pada Rabu pekan lalu, 29 Maret 2023. Kota asal Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut rencananya bakal menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Turnamen sepak bola usia muda juga semula akan digelar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan Palembang.
Piala Dunia U-20 ditaksir akan mengerek okupansi hotel-hotel di Solo. "Seratus persen. Sudah pasti seratus persen," ujar Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Jawa Tengah, Benk Mintosih. Menurutnya, para peserta turnamen, ofisial, dan penonton akan memenuhi kamar-kamar hotel di Solo.
Benk menyebut, berkaca pada acara internasional yang pernah dihelat di Solo, ketika seluruh hotel penuh bakal meluber ke daerah lain. Dia bercerita saat konser musik Deep Purple dan Asian Paragames lalu pengunjung membludak menginap di luar Solo.
"Tidak hanya di Solo, tetapi sekitarnya pasti akan ikut," katanya. "Tidak menutup kemungkinan sampai Salatiga sampai Yogyakarta."
Momen tersebut, kata Benk, akan menjadi pemantik industri pariwisata yang tengah mencoba bangkit setelah pandemi Covid-19. Tak hanya ketika gelaran Piala Dunia U-20 saja, tetapi akan berdampak secara berkelanjutan.
"Dampaknya setelah berkunjung akan diikuti kunjungan berikutnya. Biasanya pertama sebagai penonton kunjungan selanjutnya sebagai wisatawan," tutur Benk.
Selanjutnya: Dampak itu diprediksi tak hanya dirasakan oleh ...
<!--more-->
Dampak itu diprediksi tak hanya dirasakan oleh perhotelan saja. Sektor pariwisata lainnya seperti restoran, transportasi, pusat oleh-oleh dan lainnya juga disebut bakal kecipratan. PHRI berharap banyak gelaran internasional serupa yang menyedot banyak pengunjung. "Intinya kami hanya berfikir ada event sebanyak mungkin. Event berkelas," sebut dia.
Namun, angan-angan indah tersebut sirna ketika federasi sepak bola dunia atau FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Rabu malam. Keputusan itu dirilis FIFA setelah bertemu ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI Erick Thohir di Doha Qatar. Sekaligus menggugurkan Indonesia sebagai peserta jalur tuan rumah.
Sinyal Piala Dunia U-20 batal dihelat di Indonesia telah terlihat ketika pengundian grup urung dilaksanakan di Bali. Menyusul sejumlah penolakan keikutsertaan tim Israel dari sejumlah pihak termasuk dua gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yaitu Wayan Koster dan Ganjar Pranowo.
Hingar bingar Piala Dunia U-20 yang tinggal satu setengah bulan ke depan pun hilang. "Kalau anggota ya pasti gelo (kecewa) karena harapan panen pun sirna. Karena kalau sekelas pemain-pemain dunia kamarnya pasti yang mahal-mahal," ucap Benk, pada Kamis, 30 Maret.
Pilihan Editor: Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Ini Hitung-hitungan Berbagai Kerugiannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.