Permintaan Meroket, Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Senin Besok
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 2 April 2023 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga minyak dunia menguat di rentang 72,39 hingga 77,65 per dolar AS per barel dalam perdagangan besok Senin, 3 April 2023. Sebelumnya dalam penutupan perdagangan Jumat, 31 Maret 2023, harga minyak dunia juga menguat di level 75,45 per dolar AS per barel.
"Kenaikan harga minyak pekan ini didukung data permintaan yang bullish pada minyak mentah dan bensin," kata Ibrahim lewat keterangannya, Minggu, 2 April 2023.
Ibrahim juga mengatakan harga minyak mentah juga dapat melihat dukungan lebih lanjut pada Minggu depan dari pertemuan kelompok produsen OPEC+, yang telah mengatur dukungan pasar dalam beberapa bulan terakhir dengan kata-kata lebih dari pemotongan produksi yang dijanjikan.
Menurut Ibrahim, OPEC+ seharusnya mempraktikkan pengurangan produksi harian sebesar 2 juta barel. "Tetapi kelebihan produksi oleh grup dilaporkan secara umum, dengan penekanan bahwa pasar masih seimbang," kata dia.
Sementara itu, berita utama dari Moskow pekan lalu menyebut bahwa produksi minyak mentah Rusia turun 300 ribu barel per hari. Penurunan itu berlangsung selama tiga pekan pertama bulan Maret, sehingga menjadi 9,78 barel per hari. Namun, itu masih di bawah pemotongan 500 ribu barel per hari yang dijanjikan oleh Kremlin.
Ibrahim menyebut penjualan Rusia untuk minyak mentah mereka seharga 60 dolar per barel atau lebih rendah, seiring sanksi Barat terkait invansi Rusia terhadap Ukraina, menjadi salah satu alasan ketidakmampuan pasar minyak untuk menguasai harga yang terus-menerus tinggi untuk World Texas Intermediate (WTI) dan Brent.
Selanjutnya: patokan minyak mentah global turun
<!--more-->
Adapun minyak mentah WTI, yang diperdagangkan di New York menetap di 75,67 per dolar AS per barel. Angka tersebut naik 1,30 dolar atau 1,8 persen pada hari itu. Sebelumnya, juga sempat mencapai harga tertinggi sesi di 75,71 dolar yang menandai puncak dua minggu. Untuk minggu ini, WTI naik 9,2 persen. Gabungan dua minggu terakhir memangkas 11 persen dari penurunan 13 persen yang dialami WTI tiga minggu lalu.
"Namun untuk bulan tersebut, patokan minyak mentah AS turun 1,8 persen, sedangkan untuk kuartal tersebut menunjukkan penurunan sebesar 6," kata Ibrahim.
Sementara itu, minyak mentah Brent yang diperdagangkan di London menetap di 79,77 per dolr AS per barel. Angka tersebut naik 50 sen atau 0,6 persen pada hari itu. Sehingga pada pekan ini, harga minyak mentah Brent naik 6,4 persen.
"Untuk bulan ini, patokan minyak mentah global turun hampir 5 persen dan untuk kuartal tersebut, menunjukkan penurunan sebesar 7,3 persen," ujar Ibrahim.
Pilihan Editor: Harga Minyak Diprediksi Menguat hingga US$ 73,84 per Barel, Didorong Peningkatan Permintaan dari China
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini