TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga minyak dunia menguat di rentang US$ 66,69 hingga US$ 73,84 per barel dalam perdagangan hari ini, Jumat, 24 Maret 2023. Sebelumnya pada Kamis malam, harga minyak dunia ditutup di level US$ 70,25 per barel.
Ibrahim berujar, harga minyak turun pada hari Kamis setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyoroti risiko kredit sektor perbankan untuk ekonomi terbesar dunia. “Sementara, stok minyak mentah AS membengkak,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Kamis malam, 23 Maret 2023.
Akan tetapi, permintaan dari China—importir minyak terbesar dunia—terpantau terus meningkat. Bahkan, kata Ibrahim, permintaan minyak China mencapai 16 juta barel per hari. Sementara OPEC+ kemungkinan tiidak akan mengubah produksinya selama pertemuan April, termasuk mempertahankan pengurangan produksi 2 juta barel per hari yang telah diumumkan sebelumnya.
Di sisi lain, Ibrahim melanjutkan, permintaan minyak Amerika Serikat menunjukkan ketahanan karena persediaan bensin turun jauh lebih banyak dari yang diperkirakan dalam sepekan hingga 17 Maret. Sementara persediaan AS secara keseluruhan meningkat, penurunan persediaan produk minyak menunjukkan bahwa permintaan membaik di tengah kondisi cuaca yang lebih baik.
Ibrahim juga mengatakan, stok minyak mentah AS naik secara tak terduga minggu lalu ke level tertinggi dalam hampir dua tahun—menurut data terbaru dari Badan Informasi Energi atau EIA. Persediaan minyak mentah naik dalam sepekan hingga 17 Maret sebesar 1,1 juta barel menjadi 481,2 juta barel—menunjukkan persediaan tertinggi sejak Mei 2021.
Sementara itu, perusahaan konsultan Wood Mackenzie mengatakan pada hari Kamis bahwa China akan mendorong setidaknya 40 persen dari peningkatan permintaan minyak mentah global tahun ini. Sebab, negara tersebut bangkit kembali dari penguncian Covid-19.
“Tetapi pemulihan China akan memberikan dorongan terbatas pada harga. Mackenzie mengingatkan bahwa pasar minyak mentah sebagian besar telah beradaptasi dengan perselisihan dari perang Rusia-Ukraina,” ungkap Ibrahim.
Pilihan Editor: Pinjol Ilegal Kian Marak pada Bulan Ramadan, Simak Daftar Terbarunya yang Dirilis OJK
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini