Kekecewaan Berbagai Pelaku Bisnis Buntut Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 April 2023 09:40 WIB

Petugas merapikan merchandise Piala Dunia U-20 di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023. PT Juara Raga Adidaya (Juaraga) selaku pemegang lisensi merchandise untuk Piala Dunia U-20 2023 merasakan dampak dari pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah, salah satunya adalah sektor UMKM yang telah bekerja sama untuk memproduksi 53 jenis merchandise tersebut. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia U-20 tahun ini sedianya digelar di Indonesia mulai 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Namun, FIFA resmi menyatakan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, setelah Presiden FIFA Gianni Infantino melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar, pada Rabu 29 Maret 2023.

Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 membuat banyak pihak kecewa. Pelaku bisnis juga harus menerima dampak materiel akibat peluang ekonomi yang hilang.

Asosiasi UMKM: Peluang Dapat Keuntungan Hilang

Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia atau Akumindo, Edy Misero, mengaku sangat kecewa karena peluang mendapat keuntungan berlipat dari ajang internasional sepak bola Piala Dunia U-20 2023 langsung menguap. Pasalnya, perhelatan akbar itu resmi batal digelar di Indonesia.

“Kalau dibilang kecewa, ya kecewa. Karena apa? Peluang untuk mendapatkan keuntungan menjadi hilang,” ujar Edy saat dihubungi pada Jumat, 31 Maret 2023.

Padahal, kata Edy, pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia semula digadang-gadang agar bisa menimbulkan efek ganda atau multiplier effect baik terhadap politik, sosial, dan ekonomi. Persiapan oleh sejumlah kalangan di dalam negeri juga sudah cukup banyak, mulai dari venue acara, hotel, pariwisata, merchandise dan sebagainya.

Advertising
Advertising

Ditanya perkiraan nilai kerugian UMKM karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, Edy tak menjawab secara gamblang. Namun, dia kembali menegaskan bahwa batalnya ajang tersebut bukan soal kerugian, tapi potensi mendapat keuntungan menjadi batal.

“Tadinya kita berharap bahwa hotel atau penginapan kita bisa terisi, tadinya kita berharap merchandise kita bisa laku, tadinya kita berharap a, b, c, d. Ternyata menjadi mimpi,” tuturnya.

Meski demikian, Edy mengimbau pelaku UMKM agar tak patah arang dan harus menerima keputusan tersebut. “Walau event ini tidak jadi dilaksanakan, pelaku UMKM kan tidak kolaps. Kita tetap harus survive, kita tetap harus kokoh, kita tetap harus kuat untuk event-event ke depan. Karena kalau pelaku UMKM ambruk ya ambruk lah kita semua."

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

2 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

3 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

3 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

3 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya