Bos-Bos Bank IFI Dinonaktifkan

Reporter

Editor

Jumat, 17 April 2009 13:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Terhitung mulai Jumat (17/4) ini seluruh kegiatan operasional Bank IFI dengan enam kantor cabangnya resmi dihentikan, sedangkan semua direktur dan komisionernya dinonaktifkan. Demikian dikatakan Direktur Klaim dan Resolusi Bank Lembaga Penjamin Simpanan Noor Cahyo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat pagi.

Ia juga menambahkan, tim verifikasinya akan bekerja begitu neraca Bank IFI per hari ini usai disusun. "Mudah-mudahan pekan depan tim bisa mulai berjalan," ujarnya. Tim akan memilah-milah, dari 9.669 rekening di Bank IFI, simpanan mana yang dijamin dan bisa dibayarkan oleh Lembaga Penjamin.

Sesuai aturan, hanya simpanan seorang nasabah sejumlah hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga wajar 7,75 persen saja yang dijamin. Jika satu orang nasabah memiliki simpanan dengan suku bunga lebih dari itu, maka kelebihannya akan dibayarkan dari hasil penjualan aset bank setelah Bank IFI memenuhi kewajibannya. "Kalau masih kurang, berarti itu tanggung jawab pemegang sahamnya," ucap Noor Cahyo.

Setelah lima hari kerja verifikasi, Lembaga Penjamin akan mengumumkan hasil verifikasi tahap pertama. Nasabah yang nama dan rekeningnya tercantum bisa langsung mencairkan rekeningnya di bank pembayar yang ditunjuk Lembaga Penjamin. Setelah lima hari itu, verifikasi dilanjutkan selama 85 hari. Pengumuman hasil verifikasi akhir akan dilakukan seusai tim bekerja.

Noor Cahyo menyebutkan, per akhir Maret lalu, ada sekitar 9.600 rekening yang saldonya hingga Rp 2 miliar, dengan jumlah nominal Rp 160,4 miliar. Sedangkan sisanya ialah rekening bersaldo lebih dari Rp 2 miliar yang berjumlah nominal Rp 191,4 miliar.

Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Dyah NK Makhijani menambahkan, likuidasi IFI bukanlah pertanda bank sentral kecolongan. "Justru langkah ini membuktikan pengawasan Bank Indonesia berjalan," tutur dia.

Bank Indonesia memutuskan untuk mencabut izin operasional Bank IFI per 17 April 2009 karena bank yang 92 persen sahamnya dimiliki PT Ramaco Media Promosindo itu tidak bisa menambah modal dan menjaga likuiditasnya.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

10 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

23 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya