Sri Mulyani Soroti Kesenjangan Inklusi Keuangan di ASEAN

Rabu, 29 Maret 2023 11:02 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato dalam Dialog Tingkat Tinggi Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Asean. Rabu, 28 Maret 2023. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti masih adanya kesenjangan inklusi keuangan yang relatif besar di antara negara-negara ASEAN. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang masih belum memiliki indeks inklusi keuangan.

"Menurut Global Findex 2021, masih terdapat disparitas yang lebar pada indeks inklusi keuangan negara anggota ASEAN," ujar Sri Mulyani dalam rangkaian acara Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN di Nusa Dua, Bali, Rabu, 29 Maret 2023.

Ia mengatakan ada negara yang indeks inklusi keuangannya hanya 3 persen. Di sisi lain, negara dengan tingkat inklusi keuangan paling tinggi di ASEAN mencapai angka 70 persen. Dengan rentang tersebut, rata-rata tingkat inklusi keuangan di ASEAN adalah 41 persen. "Itu karena sangat luasnya rentang dari indeks inklusi keuangan tersebut."

Menurut bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, eksklusi keuangan atau kondisi sulitnya masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, mengakses layanan keuangan menjadi tantangan utama dalam perekonomian banyak negara di ASEAN. Padahal, UMKM memegang peran penting dalam perekonomian di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Maka inklusi keuangan bagi UMKM merupakan salah satu agenda prioritas terpenting dalam perekonomian ASEAN maupun di Indonesia," kata Sri Mulyani. Salah satu cara meningkatkan inklusi keuangan tersebut adalah dengan mengembangkan ekosistem digital guna pemberdayaan UMKM.

Advertising
Advertising

Dengan langkah tersebut, selain meningkatkan inklusi keuangan, pengembangan ekosistem digital juga dapat membuka kesempatan bagi ASEAN untuk mencapai pertumbuhan pembangunan yang berkelanjutan, mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, hingga menciptakan kesetaraan.

"Karena itu, mempromosikan inklusi dan literasi keuangan untuk UMKM di ASEAN adalah bagian penting dari kerangka kerja ekonomi digital ASEAN kita," ujar dia. Sebagai catatan, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan akan meningkat signifikan pada 2025. Sektor ini juga dapat menjadi pengubah permainan pasca-pandemi Covid-19.

Pilihan Editor: THR ASN dan Pensiunan Cair 4 April 2023, Sri Mulyani Beberkan Rincian Komponennya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

4 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

16 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

17 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya