Alasan Keran Impor Beras Dibuka, Bapanas: Bulog Baru Serap 50 Ribu Ton di Panen Raya

Selasa, 28 Maret 2023 13:00 WIB

Aktifitas pekerja di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan alasan pemerintah kembali membuka keran impor beras tahun ini. Menurutnya, pasokan dalam negeri saat ini tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

"Iya, saat ini kan kondisinya demikian (tidak memungkinkan diserap dari dalam negeri). Bulog juga serapannya saat panen raya ini baru 50.000 ton," tutur Arief saat ditemui di kantornya pada Senin malam, 27 Maret 2023.

Ia mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebetulnya sudah memerintahkan Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani sebanyak-banyaknya. Namun, Bulog hingga saat ini baru mampu menyerap 50 ribu ton.

Sementara sisa pasokan CBP di gudang Bulog, kata dia, tinggal tersisa 220.000 ton. Ditambah, Bulog mendapatkan tugas untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa 10 kilogram beras untuk 21,353 keluarga penerima manfaat atau KPM. Dengan demikian, Bulog membutuhkan sekitar 640.000 ton pasokan beras untuk bansos.

Di sisi lain, Arief mengatakan sebetulnya tahun ini produksi beras di Indonesia surplus sekitar 1,4 juta ton dengan kebutuhan konsumsi sebanyak 2,5 juta ton per bulan.

Namun, ia menjelaskan stok tersebut, tidak mencukupi untuk kebutuhan CBP. Adapun CBP ditujukan untuk keperluan darurat seperti bencana alam, bansos, atau guna meredam kenaikan harga ketika sedang melonjak di pasaran.

Advertising
Advertising

"Jadi sebenarnya maksudnya bukan yang melimpah. Melimpah itu kan kalau misalnya kebutuhannya 100, produksinya 200. Ini surplus dikit 1,4 versus kebutuhan sebulan itu 2,5," ujarnya.

Dia juga menekankan keputusan impor beras ini juga bukan disebabkan oleh kinerja suatu kementerian. Sebagai Kepala Bapanas, kata Arief, dirinya bertugas untuk menjamin ketersediaan pangan.

Ia merujuk pada Undang-undang Cipta Kerja, di mana ketersediaan pangan diutamakan dari hasil produksi dalam negeri. Namun karena situasi saat ini tidak memungkinkan, pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras.

Terlebih, ia mengaku sudah mengumpulkan para perusahaan penggilingan padi untuk memasok ke gudang Bulog dan hasilnya masih kurang. Jika kondisi ini dibiarkan, ia menilai harga beras akan semakin melambung dan memunculkan masalah lainnya.

"Maumere, Ende itu kemarin Pak Presiden tegur kami karena harga beras di atas Rp 17.000 per kilogram. Kalau Bulog tidak punya stok piye?" ucapnya.

Pilihan Editor: SPI: Impor Beras Terjadi Akibat Bulog Tak Kuasai Cadangan Beras Sejak Tahun Lalu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

5 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

2 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya