Harga Minyak Diprediksi Menguat hingga US$ 73,84 per Barel, Didorong Peningkatan Permintaan dari China

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Jumat, 24 Maret 2023 07:42 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga minyak dunia menguat di rentang US$ 66,69 hingga US$ 73,84 per barel dalam perdagangan hari ini, Jumat, 24 Maret 2023. Sebelumnya pada Kamis malam, harga minyak dunia ditutup di level US$ 70,25 per barel.

Ibrahim berujar, harga minyak turun pada hari Kamis setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyoroti risiko kredit sektor perbankan untuk ekonomi terbesar dunia. “Sementara, stok minyak mentah AS membengkak,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Kamis malam, 23 Maret 2023.

Akan tetapi, permintaan dari China—importir minyak terbesar dunia—terpantau terus meningkat. Bahkan, kata Ibrahim, permintaan minyak China mencapai 16 juta barel per hari. Sementara OPEC+ kemungkinan tiidak akan mengubah produksinya selama pertemuan April, termasuk mempertahankan pengurangan produksi 2 juta barel per hari yang telah diumumkan sebelumnya.

Di sisi lain, Ibrahim melanjutkan, permintaan minyak Amerika Serikat menunjukkan ketahanan karena persediaan bensin turun jauh lebih banyak dari yang diperkirakan dalam sepekan hingga 17 Maret. Sementara persediaan AS secara keseluruhan meningkat, penurunan persediaan produk minyak menunjukkan bahwa permintaan membaik di tengah kondisi cuaca yang lebih baik.

Ibrahim juga mengatakan, stok minyak mentah AS naik secara tak terduga minggu lalu ke level tertinggi dalam hampir dua tahun—menurut data terbaru dari Badan Informasi Energi atau EIA. Persediaan minyak mentah naik dalam sepekan hingga 17 Maret sebesar 1,1 juta barel menjadi 481,2 juta barel—menunjukkan persediaan tertinggi sejak Mei 2021.

Advertising
Advertising

Sementara itu, perusahaan konsultan Wood Mackenzie mengatakan pada hari Kamis bahwa China akan mendorong setidaknya 40 persen dari peningkatan permintaan minyak mentah global tahun ini. Sebab, negara tersebut bangkit kembali dari penguncian Covid-19.

“Tetapi pemulihan China akan memberikan dorongan terbatas pada harga. Mackenzie mengingatkan bahwa pasar minyak mentah sebagian besar telah beradaptasi dengan perselisihan dari perang Rusia-Ukraina,” ungkap Ibrahim.

Pilihan Editor: Pinjol Ilegal Kian Marak pada Bulan Ramadan, Simak Daftar Terbarunya yang Dirilis OJK

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

17 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

17 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

21 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya