Analis Prediksi Harga Emas Melemah, Ini Penyebabnya

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Kamis, 23 Maret 2023 07:19 WIB

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia melemah di rentang US$ 1.903,10 hingga US$ 1.974,10 per troyounce dalam perdagangan hari ini, Kamis, 23 Maret 2023. Sebelumnya dalam perdagangan Rabu malam, 22 Maret 2023, harga emas berada di level US$ 1.943,10 per troy ounce.

Menurut Ibrahim, harga emas mengalami penurunan tajam dari sesi sebelumnya karena intervensi pemerintah membantu meredakan kekhawatiran atas krisis yang membayangi sistem perbankan Amerika Serikat dan Eropa.

“Hal ini pada gilirannya membuat pasar membuang emas pada level tertinggi satu tahun, mengingat reli logam kuning baru-baru ini sebagian besar didorong oleh permintaan safe haven,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Rabu malam, 22 Maret 2023.

Ibrahim berujar, pasar mulai memperkirakan kemungkinan yang lebih besar bahwa The Fed akan tetap teguh dalam perjuangannya melawan inflasi. Prospek kenaikan suku bunga pun menjadi pertanda buruk bagi aset berimbal hasil nol seperti emas. Karena itu, kerugian melihat emas jatuh dari level US$ 2.000 per ounce juga sulit dihindari.

“Karena krisis perbankan di AS dan Eropa dapat teratasi dengan cepat oleh pemerintah dan harapan kembali ke level US$ 2.000 sangat sulit karena akan membutuhkan lebih banyak isyarat positif untuk dicapai,” kata Ibrahim.

Advertising
Advertising

Sementara kini, pasar berfokus pada hasil pertemuan dua hari The Fed di kemudian hari, dengan memperkirakan bank sentral secara luas bakal menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, prospek kebijakan moneter The Fed akan diawasi dengan ketat di tengah meningkatnya tekanan pada ekonomi. Runtuhnya tiga bank regional AS baru-baru ini, lanjut Ibrahim, sebagian besar juga disebabkan oleh kerentanan mereka terhadap kenaikan suku bunga.

“Ketakutan akan krisis perbankan memicu kenaikan harga emas dan logam mulia selama seminggu terakhir,” ungkap Ibrahim.

Pilihan Editor: Harga Daging Sapi Tembus Rp 170.000 per Kilogram, Pedagang: Menjelang Lebaran Bisa Rp 190.000

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya