Harga Emas Dunia Diprediksi Melemah, Begini Kata Analis

Rabu, 22 Maret 2023 07:34 WIB

Ilustrasi emas batangan. Sumber: Global Look Press / rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas dunia melemah di rentang US$1.922,10 hingga US$1.978 per troy ounce, dalam perdagangan Rabu, 22 Maret 2023. Sebelumnya dalam perdagangan Selasa malam, 21 Maret 2023, harga emas dunia berada di level US$1.951,50 per troy ounce.

“Harga emas melemah di awal perdagangan Asia pada hari Selasa setelah menyentuh level tertinggi di sesi sebelumnya karena pasar mengunci beberapa keuntungan menjelang keputusan suku bunga The Fed. Sementara kehati-hatian atas potensi krisis perbankan membuat permintaan safe haven tetap kuat,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis, Selasa malam, 21 Maret 2023.

Ibrahim berujar logam kuning reli tajam selama seminggu terakhir karena kekhawatiran yang berkembang dari keruntuhan perbankan AS dan Eropa mendorong aliran deras ke aset safe haven tradisional. Sementara itu, taruhan bahwa The Fed akan kekurangan ruang kepala ekonomi untuk terus menaikkan suku bunga merusak dolar.

Senin, 20 Maret 2023, harga emas sempat melewati level US$2.000 per troy ounce untuk pertama kali dalam setahun. Namun, capaian tersebut hanya berlangsung sebentar. Itu pun terjadi karena kehati-hatian muncul menjelang pertemuan penting The Fed ada Rabu.

“Penguatan emas hanya bersifat sementara karena kebangkrutan bank di AS dan di Eropa dan fund-fund besar sudah mendapatkan keuntungan yang di inginkan yaitu Harga US$2.000 per troy ounce. Dan emas siap jatuh menuju US$1.850 dalam waktu singkat,” ujar Ibrahim.

Advertising
Advertising

Adapun dalam pertemuan Rabu ini, The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Angka tersebut lebih kecil dari ekspetasi kenaikan 50 basis poin sebelumnya. Prediksi tersebut seiring krisis bank yang berkembang membuat pasar sebagian besar menilai kembali ekspektasi mereka apakah bank sentral akan memperketat kebijakan lebih lanjut. Hal ini mengingat kenaikan suku bunga yang tajam memberikan banyak tekanan pada sistem perbankan.

“Emas dan logam mulia lainnya mendapat keuntungan dari Fed yang kurang hawkish, mengingat kenaikan suku bunga mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil,” kata Ibrahim.

Ibrahim juga mengatakan, ketidakpastian The Fed bakal membebani dolar selama seminggu terakhir dan semakin menguntungkan harga logam. Sementara, The Fed meluncurkan langkah-langkah likuiditas darurat untuk sektor perbankan, melemahkan beberapa pengetatan moneternya selama setahun terakhir.

Pilihan Editor: Cara Jual Emas Tanpa Surat yang Tepat Agar Tidak Rugi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

3 hari lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya