Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah Hari Ini, Begini Kata Analis

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 21 Maret 2023 07:13 WIB

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi, Pertamax, menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non-PSO Rp 9.800 per liter. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga minyak dunia melemah di rentang 63,50 hingga 68,48 per dolar AS per barel dalam perdagangan hari ini, Selasa, 21 Maret 2023. Sebelumnya dalam perdagangan Senin malam, 20 Maret 2023, harga minyak dunia berada di level 66,69 per dolar AS per barel.

“Harga minyak turun ke level terendah dalam 15 bulan pada hari Senin. Hal ini dorong oleh kekhawatiran bahwa risiko di sektor perbankan global dan potensi kenaikan suku bunga AS dapat memicu resesi yang akan melemahkan permintaan bahan bakar,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis, Senin malam, 20 Maret 2023.

Dalam perdagangan yang bergejolak, minyak mentah berjangka Brent untuk Mei turun 87 sen, atau 1,2 persen, menjadi 72,10 per dolar AS per barel pada 1211 GMT. Kontrak minyak mentah Intermediate West Texas AS untuk April turun 85 sen, atau 1,3 persen, menjadi 65,89 per dolar AS per barel, sebelum berakhir pada hari Selasa. Kontrak berjangka Mei yang lebih aktif diperdagangkan turun 1,2 persen menjadi 66,11 dolar AS per barel.

Menurut Ibrahim, Brent dan WTI sebelumnya turun sekitar 3 dolar, mencapai posisi terendah yang terakhir tercatat pada Desember 2021, dengan WTI tenggelam di bawah 65 per dolar AS per barel. Kedua, benchmark kehilangan lebih dari 10 persen nilainya minggu lalu karena krisis perbankan semakin dalam.

Penurunan harga minyak terjadi meskipun ada kesepakatan bersejarah untuk UBS, bank terbesar Swiss, membeli Credit Suisse dalam upaya menyelamatkan bank terbesar kedua di negara itu. Namun, saham dan obligasi perbankan terus anjlok pada Senin lalu sebagai tanda bahwa kepercayaan investor masih rapuh. Setelah kesepakatan diumumkan, The Fed, Bank Sentral Eropa dan bank sentral utama lainnya pun berjanji untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung bank lain.

Advertising
Advertising

“Fokus pasar adalah pada volatilitas sektor perbankan saat ini dan pertemuan dua hari, The Fed pada hari Rabu, dengan bank diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan relatif lebih kecil 25 basis poin. Dolar datar pada hari Senin untuk mengantisipasi pertemuan tersebut,” ujar Ibrahim.

Ibrahim memperkirakan The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 22 Maret 2023. Meskipun gejolak sektor perbankan baru-baru ini, menurut sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters. Namun, beberapa eksekutif meminta bank sentral untuk menghentikan sementara pengetatan kebijakan moneternya untuk saat ini. “Tetapi siap untuk melanjutkan kenaikan suku bunga nanti.”

Pilihan Editor: Partai Buruh Nilai Menteri Zulkifli Hasan Gagal Melindungi Pasar Domestik dari Serbuan Baju Bekas Impor

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.



Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

9 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

9 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

10 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya