Dirut Bank Aceh: Insya Allah Tahun Ini Segera Bisa Menjadi Bank Devisa

Kamis, 16 Maret 2023 05:59 WIB

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Aceh Muhammad Syah menyatakan bank milik daerah itu akan menjadi bank devisa yang nantinya dapat melayani transaksi valuta asing guna mendukung pengembangan ekonomi di provinsi setempat.

“Saat ini prosesnya sedang terus kita lakukan dengan pihak terkait dan Insya Allah tahun ini bisa segera menjadi bank devisa,” kata Muhammad Syah di Kantor Action Bank Aceh di Banda Aceh, Rabu 15 Maret 2023.

Bank devisa bertugas sebagai salah satu bank penerbit surat kredit untuk kegiatan ekspor dan impor dalam perdagangan internasional. Penerbitan surat kredit oleh bank devisa itu merupakan permintaan dari pengimpor.

Ia mengatakan pihaknya bertekad untuk terus mengembangkan Bank Aceh lebih maju dan berkembang lewat pengembangan produk dan layanan serta yang paling utama adalah digitalisasi sehingga kehadirannya bisa dinikmati langsung oleh seluruh masyarakat di Tanah Rencong.

“Bank Aceh siap bersaing dengan bank nasional lewat pengembangan produk dan teknologi informasi sehingga lewat genggaman yakni action mobile bank Aceh semua transaksi keuangan dapat dilaksanakan dengan muda,” katanya.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: layanan digitalisasi Bank Aceh Syariah

<!--more-->

Pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan termasuk awak media untuk mendukung kemajuan Bank Aceh yang tidak hanya menjadi bank daerah tapi mampu berkiprah tingkat nasional.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Direktur Operasional Bank Aceh Lazuardi, Direktur Kepatuhan Bank Aceh, Yusmaldiansyah dan Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Bank Aceh, Said Zainal Arifin.

Direktur Operasional Bank Aceh Lazuardi mengatakan saat ini layanan digitalisasi yang telah dimiliki Bank Aceh Syariah terdiri dari cash management system (CMS), kartu debit, quick response code Indonesian standard (Qris), kartu uang elektronik (pengcard), mobile banking, cash recycle machine (CRM), layanan electronic data capture (EDC) dan action bisnis internet banking corporate (IBC).

Pilihan Editor: Airlangga: RI Relatif Siap Hadapi Sentimen Negatif Kebangkrutan SVB dan Signature Bank

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

3 jam lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

5 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya