Gubernur BI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Dunia Naik Tahun Depan: RI Harus Jeli Melihat Peluang Global
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 4 Maret 2023 10:29 WIB
TEMPO.CO, Solo - Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo menyatakan Indonesia, khususnya para pemimpinnya, kini harus semakin jeli melihat berbagai peluang dan tantangan global serta domestik dalam rangka mengembangkan sektor ekonomi di Indonesia.
Perry menuturkan di satu sisi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang seringkali mengingatkan agar pemerintah harus senantiasa berhati-hati terhadap kemungkinan dampak krisis ekonomi global. Namun di sisi lainnya, Ia menilai tetap akan ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sektor ekonomi Indonesia itu.
”Bapak Presiden selama ini sering mengingatkan agar kita harus senantiasa berhati-hati, apalagi dunia sedang tidak ramah, nggak tahu kapan perang Rusia dan Ukraina akan berakhir kapan. Kita juga melihat Amerika Serikat dengan Cina yang masih berseteru," ujar Perry, Jumat, 3 Maret 2023.
Hal itu disampaikan Perry saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Bangkit Bersama dan Semakin Berdaya yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Alumni SMAN 3 Solo Roemah Tiga di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah.
Jika melihat ekonomi dunia akhir tahun ini, kata Perry, memang pertumbuhannya menurun menjadi 2,3 persen. Namun demikian, Perry menyatakan optimismenya bahwa ke depan ada peluang mengjngat pertumbuhan ekonomi dunia itu diprediksi menjadi 2,9 persen tahun depan.
Ia menyebut peluang ekonomi di dunia global yang dinilai cukup besar adalah ke arah negara Cina, Jepang, Korea, serta India.
"Tahun ini (pertumbuhan ekonomi) Cina ada di angka 4,6 persen. Namun untuk tahun depan bisa menjadi 5 persen. Jadi ada peluang bahwa Cina akan lebih baik. Sehingga dengan peluang itu mari kita berinvestasi di Cina," kata Perry.
Selain itu juga ada peluang di India yang tahun ini pertumbuhan ekonominya 6,8 persen namun ada peluang pada tahun depan bisa menjadi 6,3 persen. Menurut Perry peluang ke India itu besar khususnya di sektor pariwisata, furnitur, serta batubara dan energi.
Ia mengungkapkan, saat ini banyak warga India yang sedang gemar berwisata ke Indonesia termasuk ke Jawa dan Bali.
"Terus furniture, itu suka banget di sana. Lalu bagaimana masyarakat di India bisa meng-copy kuliner Indonesia. Kemudian juga India sangat ingin sekali berkoordinasi dan berdagang dengan Indonesia di bidang pertambangan," tuturnya.
Di sisi lain, Perry mengapresiasi yang dilakukan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang memiliki andil terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Solo dari yang semula ada pada titik minus, saat ini menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia yakni 6,25 persen.
Selanjutnya: Selain itu angka inflasi juga...
<!--more-->
Selain itu angka inflasi juga sangat rendah. Serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang maju.
”Pariwisata Solo saat ini juga menjadi salah satu tujuan favorit, tiap Sabtu dan Minggu selalu penuh dengan mobil-mobil plat luar kota seperti Surabaya dari Malang dari Semarang. Bahkan dari Jogja pun juga kulineran di Solo,” katanya.
Kejelian dalam melihat peluang global itu menurut Perry harus dimiliki oleh para pemimpin-pemimpin di Indonesia.
"Lalu apa ciri dari pemimpin yang sukses, di samping dicintai rakyatnya, pemimpin itu mampu menciptakan legasi, yaitu sesuatu kemajuan kebaikan bagi masyarakat umum yang dikenal sekarang maupun ke depan," ucap Perry.
Lalu Perry membeberkan seorang pemimpin bisa memberi warisan hanya dengan konsisten, inovatif, dan sinergi. Seorang pemimpin, misalnya, harus bisa mengerjakan sesuatu secara konsisten dan terus-menerus.
"Do what you believe in. Sebagai contoh, itulah yang di lakukan oleh Mas Gibran yang selalu memastikan bahwa Kota Solo harus menjadi center, atau pusat pengembangan ekonomi Indonesia dan juga terus melakukan pembenahan-pembenahan," katanya.
Lalu kunci yang kedua yaitu inovatif di mana seorang pemimpin harus terus berinovasi dan melakukan terobosan-terobosan baru atas berbagai peluang dan tantangan yang ditemukan.
Berikutnya yang ketiga berkaitan dengan sinergi. Perry menyebutkan bahwa dalam setiap terobosan yang akan direalisasikan harus ada sinergi, kolaborasi, karena warisan kebijakan tidak mungkin dilakukan sendiri.
"Kita tidak akan bisa maju hanya sendiri. Kolaborasi akan menghasilkan yang luar biasa, tidak bisa kemudian saling kemudian kompetisi yang tidak sehat," ucap Gubernur BI tersebut.
Pilihan Editor: Perry Warjiyo Sebut Proyek Garuda Digital Rupiah Bakal Dimulai Juli 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.